Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengembang Reklamasi Jadi Bos bagi Ketua DPRD DKI...

Kompas.com - 15/09/2016, 07:27 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dengan Chairman Agung Sedayu, Sugianto Kusuma alias Aguan, tampak begitu dekat.

Prasetio mengakui bahwa ia pernah menjadi anak buah dari bos pengembang pemegang izin reklamasi di Jakarta itu.

Saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap raperda reklamasi di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Rabu (14/9/2016), Prasetio kembali menceritakan kedekatannya dengan Aguan.

Prasetio menjadi saksi bagi terdakwa Mohamad Sanusi, mantan anggota DPRD DKI Jakarta.

"Saya dengan Pak Aguan memang sering ngobrol, sering diskusi. Karena saya kenal dan pernah bekerja dengan dia. Saya enggak tahu bakal begini," ujar Prasetio.

(Baca juga: Aguan: Prasetio Telepon Bilang Mau ke Rumah dengan Beberapa Anggota DPRD)

Kedekatan Prasetio dan Aguan juga memunculkan kecurigaan ketika pembahasan raperda reklamasi menjadi persoalan hukum.

Aguan merupakan bos perusahaan pemegang izin reklamasi. Selama ini, Prasetio mengaku sering berdiskusi dengan Aguan.

Aguan sendiri termasuk orang yang dihormatinya karena merupakan bosnya sejak dulu. Ketika dia menjadi ketua Dewan, Prasetio masih ingin meneruskan hubungannya dengan Aguan itu.

Hingga akhirnya, terjadilah pertemuan pimpinan DPRD DKI di kediaman Aguan yang megah di Pantai Indah Kapuk.

Saat itu, Prasetio menghubungi Ketua Balegda DPRD Mohamad Taufik dan Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin.

Prasetio meminta Selamat untuk menghubungi dan mengajak serta Ketua Fraksi Hanura Mohamad Sangaji.

Sementara itu, Taufik mengajak adiknya yang juga anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi. Totalnya, ada lima orang yang hadir dalam pertemuan di PIK itu.

"Saya spontan saja (mengajak mereka). Dari rumah mau diskusi dengan Pak Aguan. Saya telpon Selamat Nurdin, Taufik, yuk saya kenalin ke bos gua. Tapi waktu itu saya enggak pikiran akan kayak begini," ujar Prasetio.

(Baca juga: Taufik Lapor "Pasal Titipan" Pengembang Sudah Beres, Prasetio Bilang "Lu Kirim Lah")

Dalam beberapa persidangan, saksi-saksi, seperti Prasetio, Selamat Nurdin, Taufik, Ongen, bahkan Aguan, mengatakan bahwa pertemuan itu bukanlah pertemuan yang berkesan.

Sebab, pertemuan itu hanya berlangsung lebih kurang 30 menit. Selain itu, menurut mereka, dalam pertemuan itu mereka hanya makan pempek, merokok, dan menonton orang bermain golf.

Prasetio mengatakan, tidak ada pembicaraan soal reklamasi di sana. Ia memang melihat Sanusi berbincang dengan mantan Dirut Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, di sana.

Adapun Ariesman divonis bersalah karena terbukti menyuap Sanusi. Namun, Prasetio mengaku tidak tahu apa yang dibicarakan Sanusi dan Ariesman ketika itu.

Tadi malam, Prasetio pun menyampaikan kebingungannya karena masalah pertemuan ini berbuntut panjang.

(Baca juga: Prasetio Tidak Menyangka Pertemuan di Rumah Aguan Jadi Masalah)

Ia tidak menyangka pertemuan 30 menit di rumah Aguan itu akan dicurigai sebagai pertemuan yang mengakomodasi kongkalikong antara anggota DPRD DKI dan pengembang proyek reklamasi. Sebab, menurut dia, pertemuan itu hanya kunjungan biasa.

Kompas TV Bos Agung Podomoro Divonis 3 Tahun Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com