Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Pengendalian Bahan Pokok dan Lapangan Kerja Jadi Isu Utama Pilkada DKI

Kompas.com - 15/09/2016, 21:05 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta menilai, kinerja pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat terkait pengendalian harga bahan pokok dan lapangan kerja masih belum maksimal.

Dari survei yang dirilis lembaga survei Poltracking Indonesia terhadap 400 responden, sebanyak 23 persen responden menilai pemerintahan Ahok-Djarot belum berhasil membuat harga bahan pokok di Jakarta dapat dijangkau masyarakat. Begitu juga soal penangan banjir, mengurangi angka kemiskinan, serta penyediaan lapangan kerja baru, dinilai masih jauh dari berhasil.

Terlepas siapapun gubernur dan wakil gubernurnya, hasil survei itu menyebutkan sebanyak 25 persen responden menginginkan agar pemerintahan yang baru mampu mengendalikan harga bahan pokok.

Sebanyak 23 persen responden menginginkan agar pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja baru, dan 7,2 persen responden menginginkan agar pengangguran bisa diatasi.

"Saat kami tanyakan program apa yang harus dimasukan, pengendalian bahan pokok dan penyediaan lapangan kerja menjadi prioritas. Kedua program ini harus diutamakan oleh gubernur lima tahun ke depan," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, di Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Selain isu-isu utama tersebut, sebanyak 6,4 persen responden menginginkan agar Pemerintah DKI Jakarta mampu menghilangkan korupsi di tubuh Pemprov serta meningkatkan program pendidikan gratis.

Adapun 5,4 persen responden menginginkan agar program pemerintah difokuskan pada penyelesaian kemacetan dan sebanyak 3,8 persen menghendaki penangan banjir. Selain itu, sebanyak 0,3 persen menginginkan pemerintah mengutamakan program ruang khusus yang strategis bagi pedagang tidak tetap atau biasa disebut pedagang kaki lima (PKL).

Survei tersebut dilakukan pada 6 hingga 9 September 2016. Margin error sebesar 4,95 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode pengumpulan data dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Wawancara dikontrol secara sistematis oleh peneliti pusat koordinator wilayah dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 20-30 persen dari total data yang masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com