Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Tak Ingin Lanjutkan Perdebatannya dengan Ahok di Media

Kompas.com - 18/09/2016, 11:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengaku tak ingin terus berdebat dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait pembuktian harta terbalik dan transparansi dana kampanye.

"Saya tidak ingin meneruskan perdebatan melalui media yang menurut saya tidak menambah nilai. Yang saya lakukan waktu itu hanya menyambut baik ajakan beliau (Ahok) untuk full transparansi, tapi ternyata beliau tersinggung," ujar Sandi di Kantor DPC Partai Gerindra Jakarta Barat, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (18/9/2016).

Sandi mengaku menghormati Ahok sebagai gubernur yang saat ini menjabat. Dia tidak ingin memperpanjang perdebatannya dengan Ahok.

"Tapi kalau beliau ingin membuktikannya, saya senang sekali. Saya akan membuktikannya itu awal Oktober. Rencananya, untuk harta akan saya laporkan, saya bisa pertanggungjawabkan sen per sen," kata dia.

(baca: Sandiaga: 60 Persen Warga DKI Tak Beri Kesempatan Ahok Terpilih Kembali)

Tak hanya itu, Sandi juga menyebut akan membuka seluruh dana kampanye yang digunakannya selama satu tahun belakangan ini.

Perdebatan antara Sandi dan Ahok bermula ketika Ahok menantang para calon untuk melakukan pembuktian harta terbalik.

Sandi kemudian menantang balik Ahok untuk bersama-sama membuka data mengenai dana kampanye.

(baca: Sandiaga Uno Tunggu Ahok Lakukan Pembuktian Harta Terbalik)

Menurut Sandi, ada yang mempertanyakan apakah sumbangan kecil-kecilan dan pembelian suvenir mampu menyewa booth besar di mal-mal Jakarta.

Menanggapi hal itu, Ahok menyatakan bahwa dirinya sudah pernah membuka daftar penyumbang dana kampanyenya.

Ahok memandang Sandiaga sebagai orang yang belum pernah menjadi pejabat sehingga ia belum bisa membuktikan kredibilitasnya. 

(baca: Ahok: Sandiaga Enggak Usah Banyak "Ngomong"-lah, Belum Pernah Jadi Pejabat)

"Dia enggak usah banyak ngomong-lah, belum pernah jadi pejabat. Nanti kalau sudah jadi pejabat, terbuktilah," ujar Basuki.

Kompas TV Ahok Tanggapi Santai Elektabilitasnya Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com