Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saefullah Bicara Besarnya Peran RT/RW di Masyarakat

Kompas.com - 19/09/2016, 11:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memandang besarnya peran RT/RW di lingkungan masyarakat. Menurut dia, secara tidak langsung, Ketua RT dan RW menjadi perwakilan pemerintah di lingkungan masyarakat terkecil.

"RT/RW itu merupakan elemen di tengah-tengah masyarakat kita, enggak bisa dipungkiri itu kan realita. Seberapa besar peran RT/RW itu akhirnya, ya memang sangat besar peran RT/RW," kata Saefullah kepada Kompas.com, Senin (19/9/2016).

Dia mengatakan, RT dan RW dapat menjadi penengah dalam persoalan rumah tangga kehidupan bermasyarakat. Persoalan rumah tangga ini, kata dia, diselesaikan dengan gotong royong. Contohnya seperti saat ada warga yang meninggal dunia.

Ketua RT maupun RW mengakomodasi warga setempat untuk membantu mengurusi pemakaman warga yang meninggal dunia.

"Kemudian ketika ada got mampet, pohon tumbang, kabel putus, penyakit masyarakat, itu kan semuanya biasanya diselesaikan melalui RT/RW. Artinya, keberadaan organisasi ini masih sangat dibutuhkan," kata PNS yang berencana maju Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut.

Pada Jumat (16/9/2016) lalu, sekelompok pengurus RT/RW yang tergabung dalam Forum RT/RW melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta. Mereka menolak Jakarta dipimpin oleh seorang pemimpin yang arogan.

Selain itu, mereka juga menolak kewajiban pelaporan menggunakan aplikasi Qlue. Instruksi pelaporan melalui Qlue oleh Ketua RT/RW diatur dalam SK Gubernur Nomor 903 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi RT dan RW di DKI. (Baca: Selipan Pesan Politik di Balik Keluhan Forum RT/RW kepada DPRD DKI)

Tiap bulannya, Ketua RT mendapat dana operasional sebesar Rp 975.000, sedangkan ketua RW mendapat dana operasional sebesar Rp 1,2 juta. Kini, Ketua RT dan RW baru akan mendapat dana operasional mereka setelah aktif melapor ke Qlue sebanyak tiga kali sehari.

Kemudian, bagaimana pendapat Saefullah terkait hal ini?

"Nah kalau soal itu saya enggak tahu. Tanya saja ke mereka," kata Saefullah.

Kompas TV Bakal Calon Wakil Sandiaga Uno dari Kalangan Birokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com