JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat resmi diusung PDI Perjuangan, kader PDI-P mulai menyanyikan yel-yel dukungan.
Kader PDI-P yang mengajak untuk menyanyikan yel-yel itu adalah Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Yel-yel tersebut bernada semangat perjuangan untuk memenangkan Basuki atau Ahok dan Djarot. Nyanyian itu bergema di Kantor DPP PDI-Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (20/9/2016).
"Satu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang. Ahok-Djarot menang," kata para kader PDI-P tersebut.
Yel-yel ini mengingatkan pada sebuah video berdurasi 32 detik yang sempat beredar beberapa waktu lalu. Video itu berisi nyanyian kader PDI Perjuangan tentang penolakan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Nada yel-yel penolakan Ahok itu sama dengan yel-yel dukungan saat ini. Liriknya hanya berbeda sedikit saja, meskipun memiliki makna yang benar-benar berbeda.
Prasetio, yang mengajak para kader menyanyikan yel-yel dukungan, juga merupakan orang yang menyanyikan yel-yel dukungan tadi malam.
"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang". "Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang-langgang," demikian lirik yel-yel penolakan tersebut. (Baca: Ini Yel Terbaru Kader PDI-P Setelah Partainya Resmi Dukung Ahok-Djarot)
Lirik yel-yel tersebut memang berubah seiring dengan dukungan PDI-Perjuangan terhadap Ahok dan Djarot tadi malam. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memastikan semua kader partai mulai dari tingkat ranting hingga pusat akan mematuhi keputusan DPP.
Ia mengakui, sempat ada perbedaan pandangan di internal PDI-P. Namun setelah keputusan diambil dan disetujui, semua kader harus mematuhi keputusan itu.
"Sebagai partai yang menjunjung tinggi karakter dan disiplin partai, ketika keputusan diambil, sesuai disiplin partai, semuanya menjalankan perintah partai tersebut," ucap Hasto.