Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Minta Warga Tak Lagi Tonton Video Lamanya di Youtube

Kompas.com - 21/09/2016, 18:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan maju lagi pada Pilkada DKI 2017 menilai dirinya sudah memiliki banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait kebiasannya yang sulit mengontrol emosi.

Ahok menilai, saat ini dirinya sudah lebih tenang dalam menghadapi sesuatu. Ia kemudian meminta warga untuk melihat video-video kegiatannya yang diunggah di Youtube.

Menurut Ahok, video-video yang menampilkan dirinya marah-marah merupakan video-video lama.

"Kalau orang bilang saya kasar, ya jangan nonton youtube tiga tahun yang lalu. Anda harus nonton yang satu tahun terakhir di mana saya sudah lebih sopan dan lebih kayak Mas Djarot (Djarot Saiful Hidayat)," ujar Ahok seraya tersenyum.

Ia mengatakan hal itu saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016). Pada kesempatan itu, turut hadir pendamping Ahok, Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Menurut Ahok, warga tidak bisa terus-menerus mengingat kesalahan-kesalahannya pada masa lalu. Dia kemudian menyamakannya dengan cerita komedian asal Perancis, Charlie Chaplin.

Menurut Ahok, Charlie pernah pada suatu ketika diundang untuk melawak di depan orang banyak. Pada kesempatan itu, semua yang hadir tertawa terbahak-bahak menyaksikan lawakan Charlie.

Setelah acara itu, kata Ahok, beberapa hari kemudian Charlie diundang kembali untuk melawak. Pada kesempatan itu, hanya setengah orang yang hadir yang tertawa disebabkan Charlie mengulang materi lawakannya.

Situasi yang lebih buruk disebut Ahok terjadi saat Charlie diundang yang ketiga kalinya. Saat itu, tidak ada satupun orang yang hadir tertawa karena Charlie kembali mengulang materi lawakan yang disampaikan saat undangan yang pertama.

"Semua pada kesal, masa bayar komedian cerita lucunya tiga kali diulang," kata Ahok.

Menurut Ahok, orang yang hadir dalam lawakan Charlie harusnya tidak perlu kesal dan masih bisa tetap tertawa jika mereka tidak mengingat-ingat materi lawakan Charlie yang terdahulu. Situasi serupa itulah yang diharapkannya bisa dilakukan warga Jakarta.

"Kelemahan kami itu jangan diingat-ingat terus, nanti tambah benci. Harusnya kelemahan itu dilupakan. Kita buka babak baru," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com