JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan menjelaskan, menumpuknya sampah di dalam got menjadi salah satu alasan mengapa air hujan kembali menggenangi Jalan S Parman, tepatnya di depan kampus Universitas Tarumanegara di Jakarta Barat.
Teguh mengakui bahwa sejak Februari 2016, Dinas Tata Air tak pernah lagi membersihkan saluran air di kawasan tersebut. Ia mengatakan, tumpukan sampah disertai lumpur membuat saluran air penuh sehingga ketika hujan, air sulit masuk ke saluran pembuangan.
"Karena memang kami belum bersihin lagi ya. Karena kami fokus di tempat-tempat lain juga, Trisakti (Universitas Trisakti) kami pikir sudah aman," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, Teguh menilai kontur jalan S Parman yang berbentuk seperti cekungan membuat kawasan tersebut menjadi tempat penampungan air. Pihaknya telah meminta Ditjen Bina Marga untuk meratakan jalan tersebut demi memudahkan air masuk ke dalam saluran air.
Teguh mengatakan bahwa dirinya sempat ditegur oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena genangan tersebut.
"Kami akui itu kesalahan kami, tapi ini introspkesi kami supaya kami berusaha lebih keras," ujar Teguh.
Ruas jalan S Parman yang berada di depan Universitas Trisaksti dan Universitas Tarumanegara kini mulai tergenang air ketika hujan turun cukup lama. Sejumlah warga yang beraktivitas di daerah itu mengatakan, ketinggian genangan air bisa mencapai 10-15 sentimeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.