JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera akhirnya memutuskan akan mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Kedua partai itu memutuskan tak akan ikut ke dalam poros Cikeas yang diisi Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
"Iya (mengusung cagub-cawagub sendiri)," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016) malam.
Fadli mengungkapkan, Gerindra dan PKS siap untuk mengusung cagub-cawagub pada Pilkada DKI 2017. Saat ini, kata Fadli, Gerindra dan PKS makin solid dan pengumuman figur yang akan diusung hanya tinggal menunggu beberapa konfirmasi.
Fadli membantah bila konfirmasi itu berkaitan dengan poros Cikeas. Meskipun sepakat berkoalisi, Fadli belum dapat memberitahu mengenai figur yang akan dipasangkan dengan Sandiaga Uno.
"Nanti kami lihat," ujar Fadli.
Partai Gerindra memiliki 15 kursi dan PKS memiliki 11 kursi di DPRD DKI Jakarta. Bila keduanya berkoalisi, maka sudah memenuhi syarat minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI untuk mengusung cagub dan cawagub pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebelumnya, Gerindra telah menetapkan Sandiaga Uno sebagai figur yang akan diusung menjadi cagub DKI Jakarta. Adapun PKS mengajukan nama kadernya, Mardani Ali Sera, untuk menjadi cawagub DKI.
Seiring berjalannya pembahasan, muncul juga nama Anies Baswedan yang digadang-gadang akan diusung Gerindra dan PKS untuk mendampingi Sandiaga.