Pada kesempatan terakhir dari batas waktu pendaftaran bagi calon gubernur DKI, muncul nama seorang Mayor lulusan Akademi Militer. Sebuah keputusan yang terlihat sebagai sebuah keputusan yang “last minute”.
Pada umumnya keputusan yang diketahui sebagai sebuah keputusan yang “last minute” pasti ada sebabnya. Mengapa baru atau harus muncul pada “last minute”?
Itu pula sebabnya maka sebuah keputusan yang muncul di “last-minute” akan mengundang banyak sekali pertanyaan yang menuntut jawaban.
Dan pada setiap pertanyaan yang menuntut jawaban, menjadi biasa sekali pula untuk munculnya sekian banyak komentar, tanggapan serta jawaban-jawaban dari pertanyaan tadi yang terkadang spekulatif sifatnya.
Dalam kepemimpinan militer banyak sekali diajarkan tentang keteladanan. Tidak hanya diajarkan sejak dari awal seseorang memasuki dinas ketentaraan, akan tetapi dapat dikatakan dalam hampir setiap kegiatan sehari-hari.
Contoh dan teladan
Maka, inti sari dari sebuah kepemimpinan di militer akan selalu bergumul dengan bagaimana mekanisme “memberi contoh” yang baik terlebih dahulu.
Sudah menjadi sebuah nilai yang universal bagi dunia militer di mana saja di permukaan bumi ini hal yang utama dan pertama yang diberikan kepada calon tentara adalah “memberi contoh” yang baik.
Sebuah langkah wajar sekali dan sangat logis bagi seseorang yang masuk ke bidang kehidupan baru adalah mulai sejak awal harus segera menyesuaikan diri tentang bagaimana harus bersikap.
Bagaimana menyesuaikan diri, itulah yang membutuhkan “contoh”.
Contoh yang baik yang diberikan pada saat paling dini tentu saja akan sia-sia bila tidak berlanjut pada kegiatan harian yang membentuk sebuah keteladanan.
Berangkat dari hal-hal yang sederhana sifatnya, belajar baris berbaris, belajar bagaimana melaksanakan penghormatan sebagai tentara, belajar cara berdiri sikap sempurna dan sikap istirahat dalam barisan.
Kesemua itu membutuhkan “contoh yang baik”, contoh yang seharusnya standar, contoh yang baku.
Selanjutnya dalam pendidikan dan latihan, terutama sekali pada awal-awal perjalanan karier seorang anggota militer, sulit sekali mengesampingkan faktor keteladanan dalam konteks kepemimpinan.
Dalam bahasa yang agak berbeda, namun memberikan pengertian yang sangat jelas tentang hal tersebut, Jenderal Colin Powell menguraikan intisari dari pengalaman panjangnya sebagai komandan dan atau panglima.