JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) membentuk tim internal untuk memenangkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017.
Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, membantah pembentukan tim internal itu akan memecah belah partai koalisi. Selain PDI-P, ada tiga partai politik lain yang juga mengusung Ahok-Djarot, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"No.. no.. no. Sekarang gini, kan ada orang yang senang dengan partai, ada juga orang yang tidak seneng dengan partai. Kami kan bagaimana memenangkan sesuatu kan harus meng-hire orang banyak supaya datang ke tempat kami," kata Prasetio saat ditemui wartawan usai menonton laga senam PON XIX, di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/9/2016).
Dia mengatakan, pembentukan tim internal tidak hanya dilaksanakan untuk pemenangan pasangan Ahok-Djarot saja. PDI-P sudah membentuk tim internal pemenangan sejak lama.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, PDI-P juga membentuk tim internal memenangkan pasangan Jokowi-Ahok. PDI-P juga membentuk tim internal pemenangan pasangan calon kepala daerah di tiap kota/kabupaten/provinsi.
"Tim internal kami tuh gunanya buat mengontrol saksi, atau suara atau apa harus kami pegang semuanya," kata Prasetio.
Menurut PDI-P, Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi barometer pada pelaksanaan Pilpres 2019. PDI-P, lanjut dia, harus selektif dan berhati-hati dalam menentukan anggota tim internal pemenangan itu. Anggota tim internal juga harus mengatur strategi pemenangan dengan cara terbuka maupun tertutup.
PDI-P menunjuk Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD DKI Jakarta, Gembong Warsono, sebagai Ketua Tim Internal Pemenangan Ahok-Djarot. Gembong mengatakan, partainya sudah menyusun anggota untuk tim internal itu.
Saat ini, PDI-P tengah merumuskan penyusunan tim pemenangan Ahok-Djarot yang harus diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Nanti susunannya bisa kami kasih ke Pak Djarot, bisa sampai 10 kader (yang masuk tim pemenangan Ahok-Djarot). Tapi terserah pasangan calon dan parpol lain," kata Gembong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.