Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Buruh Berunjuk Rasa di Jakarta

Kompas.com - 28/09/2016, 21:23 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Elemen buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan berunjuk rasa pada Kamis (28/9/2016). Massa buruh yang datang dari kawasan Jabodetabek itu akan berunjuk rasa di beberapa titik di Jakarta.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan para buruh akan memulai unjuk rasa pada pukul 09.00 WIB. Aksi tersebut diperkirakan akan mengganggu arus lalu lintas. Untuk itu, polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas.

"Rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Jika terjadi peningkatan eskalasi massa baru akan dilakukan rekayasa," ujar Budiyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/9/2016).

Budiyanto menjelaskan massa buruh tersebut akan melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung MPR/DPR, Istana Negara, kantor Jamsostek, kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Gedung KPK. Diperkirakan, akan ada 8.110 buruh yang hadir dalam unjuk rasa tersebut.

Dalam unjuk rasa kali ini, elemen buruh akan menyuarakan protes akan kebijakan upah minimum dan pengampunan pajak.

"Masyarakat kami imbau untuk menghindari ruas jalan tersebut. Sebaiknya gunakan rute-rute alternatif," ucapnya.

Berikut rekayasa arus lalu lintas di sekitar titik aksi unjuk rasa yang akan dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya:

1. Bundaran HI -Arah Jalan Sudirman dialihkan ke Jalan Teluk Betung-Kebon Kacang-Dukuh Atas-Kendal. -Dari Dukuh Atas dialihkan ke Tanahabang-Jalan Gunung Galunggung. -Kendaraan dari Patung Kuda dialihkan ke Jalan Wahid Hasyim-Ahmad Salim atau ke Sabang-Sutan Sahir.

2. Istana Negara: -Arah Jalan MH Thamrin ke arah Harmoni dialihkan ke Jalan Budi Kemuliaan-Abdul Muis-Majapahit-Gajah Mada atau ke Medan Merdeka Selatan-Medan Merdeka Timur-Medan Merdeka Utata-Veteran 1. Pengalihan kendaraan dari arah Harmoni atau Jalan Hayam Wuruk: a. Jalan Juanda- Pos-Gedung Kesenian Jakarta-Lapangan Banteng Utara-Lapangan Banteng Barat-Pejambon-Raden Rais. b. Jalan Surya Pranoto-Balikpapn Raya- Cideng Timur c. Jalan Majapahit-Abdul Muis-Budi Kemuliaan atau ke Kebon Sirih Dari arah Stasiun Kota ke Harmoni : a. Ke kiri TL Olimo-Mangga Besar-Gunung Sahari-W Pranoto-Pecenongan-Samanhudi. b. Ke kanan diarahkan melalui Jalan Zainul Arifin

3. DPR/MPR RI (Jalan Gatot Subroto arah barat): -Kendaraan dari arah Semanggi-Jalan Gerbang Pemuda-Gelora-Gelora 1-Palmerah Utara. -Kendaraan dari arah Jalan Sisingamangaraja atau Jalan Sudirman dialihkan ke Jalan Asia Afrika atau Pintu 1 Senayan-Asia Afrika-Gelora-Gelora 1-Palmerah Utara. -Dari Jalan S Parman dialihkan ke Jalan Pejompongan-Penjernihan atau ke Jalan Gelora 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com