Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"La Nina" Bikin Warga Jakarta Hadapi Musim Hujan 2 Bulan Lebih Cepat

Kompas.com - 30/09/2016, 07:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena "La Nina" membuat musim hujan di Jakarta datang dua bulan lebih cepat. Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Denny Wahyu, mengatakan, tahun ini musim hujan dimulai Agustus sementara biasanya baru dimulai sekitar September atau Oktober.

"Bahkan dari informasi BMKG, tanggal 26-30 September ada curah hujan lebat dan angin," kata Denny di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (29/9/2016).

Denny mengatakan, fenomena La Nina tidak hanya membuat musim hujan datang dua bulan lebih cepat. La Nina juga membuat hujan turun tiap bulan di sepanjang tahun, meski di musim kemarau. Denny menyebutnya musim kemarau basah.

Fenomena tahun ini sebenarnya kebalikan dari fenomena El Nino yang terjadi 2015. Saat El Nino, hujan justru jarang turun dan musim kemaraunya masuk kategori kemarau kering.

Denny mengatakan, BPBD DKI Jakarta selalu berkomunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jika ada perubahan cuaca yang ekstrem akan segera disampaikan kepada masyarakat.

BPBD juga melakukan early warning kepada Dinas Tata Air DKI mengenai curah hujan dan informasi soal banjir. Untuk penanganan banjir atau genangan, BPBD menyerahka kepada Dinas Tata Air DKI.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan antisipasi curah hujan yang panjang tidak hanya mereka lakukan sejak ada fenomena La Nina. Antisipasi banjir sudah dilakukan secara sistematis dengan program normalisasi kali.

Teguh mengatakan ada 13 sungai di Jakarta. Butuh waktu panjang untuk melakukan normalisasi, khususnya dalam hal pembebasan lahan.

Meski demikian, normalisasi itu harus berjalan. Pemprov DKI Jakarta dua hari lalu misalnya, baru saja menertibkan kawasan Bukit Duri di Jakarta Selatan.

"Nah habis ini Bidara Cina," kata Teguh.

Teguh mengatakan pihaknya terus melakukan pemetaan terhadap kawasan bantaran kali mana lagi yang harus dinormalisasi. Program normalisasi kali harus berjalan lancar tahun ini.

Dari 267 kelurahan yang ada di Jakarta, 108 kelurahan di antaranya masih terdampak banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com