JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaruh harapan yang sederhana terhadap tim pemenangannya.
Ia hanya ingin tim pemenangannya bisa membuat acara yang mendatangkan uang untuk biaya kampanye.
"Harapan saya, mereka bisa membuat pertemuan-pertemuan yang mereka (warga) datang bayar dan saya datang juga dibayar. Itu buat tim pemenangan," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (30/9/2016).
(Baca juga: Ahok: Kalau Cak Lontong Dibayar Rp 60 Juta, Aku Rp 30 Juta-lah karena Lucunya Setengah)
Ahok juga mengatakan bahwa dia bersedia diundang menjadi pembicara sebuah acara untuk mendapatkan uang kampanye. Selain itu, akan ada acara makan bersama Ahok yang berbayar.
Ahok mengaku tidak pernah menargetkan berapa banyak biaya kampanye yang harus didapatkan timnya.
Dia sendiri bahkan ingin dana kampanye keluar semurah mungkin. Sambil berseloroh, dia mengatakan, minimal dana kampanyenya senilai mobil Mercedes.
"Enggak pasang target, bisa beli satu Mercedes lumayanlah," ujar Ahok.
Ia juga yakin dana kampanye bisa murah. Untuk saksi, kata dia, partai politik bisa mengatur sendiri.
Di samping itu, KPU DKI sudah sudah membiayai biaya spanduk dan reklame. Ahok mengatakan, promosi di televisi tentang dia juga sudah banyak karena setiap hari selalu ada wartawan yang meliput kesehariannya.
(Baca juga: Jokowi Wanti-wanti Ahok Proyek LRT Jangan Molor)
Bahkan, ia juga tidak perlu mengeluarkan tim media sosial. Sebab, setiap saat selalu ada akun media sosial yang membicarakannya.
Meski banyak juga yang membicarakan kejelekannya di media sosial, Ahok tetap menilai itu sebagai promosi gratis.
"Saya kira biaya kampanye murah ya dengan cara seperti ini. Kan semua partai menggerakan DPR dan DPRD-nya. Mereka udah tahu saya sama Pak Djarot enggak mau keluar duit, enggak punya duit juga," ujar Ahok.