JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, temperamen warga DKI Jakarta yang tinggi saat berlalu lintas bisa diatasi apabila ketertiban benar-benar diutamakan.
"Di banyak negara, di mana kemacetan itu masih tinggi, tapi ketertiban hadir, suasana langsung berubah," ujar Anies di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016) malam.
Anies menuturkan, ketertiban tidak dapat dijalankan dengan rasa takut oleh pihak tertentu. Ketertiban berlalu lintas harus menjadi kebiasaan.
(Baca: Anies: Kepemimpinan Besok Bukan Memimpin Kota, tetapi Memimpin Masyarakat di Kota)
"Kalau hanya mendasarkan rasa takut, kalau yang mengawasi tidak ada, ya tidak tertib lagi. Tetapi, kalau dimunculkan sebagai kebiasaan, ada (atau) tidak ada yang mengawasi, Insya Allah akan bisa jalan," kata dia.
Ketertiban berlalu lintas dapat dimulai sejak dini di lingkungan keluarga dengan mengajarkan kegiatan-kegiatan yang positif.
Selain itu, ketertiban berlalu lintas juga bisa diajarkan di bangku sekolah. "Sekolah-sekolah jarang sekali belajar mengenai ketertiban berlalu lintas. Ini contoh hal-hal yang sifatnya non-material. Kalau dididikkan dengan baik, akan muncul kebiasaan," ucap Anies.
(Baca: Bertemu Anies Baswedan, Forum RT/RW Sodorkan Kontrak Politik)
Kemudian, program-program pemerintah juga harus menjangkau keluarga, sehingga bisa menumbukan kebiasaan-kebiasaan positif.
"Dengan materi-materi yang terkait pendidikan di rumah, di lingkungan, maka pembentukan itu bisa jauh lebih mudah," tuturnya.