JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni dinilai berpeluang merebut suara dari kalangan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di Jakarta pada Pilkada tahun depan. Sebab, Sylvi lebih lama jadi birokrat dibandingkan dengan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
"Tidak menutup kemungkinan suara-suara PNS yang selama ini enggak cocok atau kecewa dengan Pak Ahok, akan bergeser ke Bu Sylvi," kata pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada Kompas.com, saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).
Sebelum memutuskan untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur bersama pasangannya, Agus Harimurti Yudhoyono, Sylviana menjabat sebagai Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Sebelumnya lagi, Sylviana juga pernah dinobatkan sebagai None Jakarta tahun 1981, menjabat Wali Kota Jakarta Pusat, dan Kepala Satpol PP DKI Jakarta.
Dengan pengalamannya mengabdi untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sylviana juga dianggap sangat mungkin memperoleh dukungan dari PNS yang sempat bekerja sama dengannya dulu.
Selain itu, menurut Hendri, Sylviana nantinya akan sangat berperan dalam memberikan masukan seputar birokrasi terhadap Agus yang dinilai belum terlalu familiar dengan tata cara pemerintahan suatu daerah.
Sedangkan Agus juga tidak lepas dari peran ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, yang dianggap lebih unggul ketimbang tokoh besar lain di balik dua pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur lainnya.
Tokoh besar yang dimaksud adalah Megawati Soekarnoputri yang mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Prabowo Subianto yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Jangan sampai lupa, SBY ini keluar sebagai pemenang dalam Pilpres sebelumnya. Sedangkan Bu Mega dan Pak Prabowo belum pernah menang Pilpres. Masyarakat kemungkinan besar akan mempertimbangkan hal itu," ujar Hendri.