Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon yang Paling Banyak Dibicarakan Positif di Medsos Biasanya Memenangi Pilkada

Kompas.com - 03/10/2016, 19:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif PoliticaWave.com, Yose Rizal, menjelaskan, sosok yang biasanya paling banyak dibicarakan dan mendapat tanggapan positif di media sosial kemungkinan besar bisa memenangi pilkada.

Hal itu diungkapkan Yose dengan melihat tren percakapan di media sosial pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014.

"Ada dua ukuran, yang paling banyak dibicarakan di medsos, dan net sentiment, yaitu selisih antara jumlah percakapan yang sentimennya positif dan yang negatif. Berdasarkan pengalaman kami saat meneliti pemilihan umum selama ini, pasangan yang akan jadi pemenang adalah mereka dengan jumlah percakapan terbesar dan net sentiment paling positif," kata Yose saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/10/2016).

PoliticaWave.com merupakan lembaga survei yang melakukan pengawasan dan memantau fenomena percakapan di media sosial. Dalam melakukan penelitian, PoliticaWave.com terlebih dahulu menyaring akun-akun bot sehingga dapat menampilkan percakapan sesungguhnya dari pemilik akun media sosial.

Dari pengamatan pihaknya, sementara ini, bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, memimpin dengan jumlah percakapan terbanyak dan net sentiment paling positif oleh netizen.

Ada 146.460 percakapan tentang Basuki-Djarot yang dihitung sejak tanggal 23 September 2016 hingga hari ini. Net sentiment Basuki-Djarot sebesar 7.078 percakapan positif.

Sementara itu, percakapan terbanyak kedua adalah tentang Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dengan jumlah 62.584 percakapan.

Namun, net sentiment untuk Anies-Sandi sendiri justru hanya 2.981 percakapan positif, jauh di bawah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan perolehan net sentiment 6.207 percakapan positif.

"Jadi, net sentiment Agus-Sylvi lebih tinggi dari Anies-Sandi. Namun, untuk jumlah percakapan, Agus-Sylvi malah nomor tiga, dengan total 34.815 percakapan," tutur Yose. (Baca: Jelang Pilkada Serentak, Polisi Incar Provokator di Medsos)

Data tersebut merupakan hasil sementara dari dinamika percakapan di media sosial. Yose mengungkapkan, jumlah percakapan dan net sentiment terhadap ketiga pasang calon masih sangat mungkin berubah setiap hari hingga tanggal pencoblosan, 15 Februari 2017 mendatang.

Kompas TV Aturan KPU terhadap Media Sosial Calon Pemimpin â?? Mencari Pemimpin eps 4 Bagian 2
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com