JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan mengadopsi cara kampanye yang digunakan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, saat Pilpres AS tahun 2008 lalu.
Basuki atau Ahok bersama relawan serta empat partai pengusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 akan menarik biaya bagi orang-orang yang ingin bertemu dengannya. Ahok menceritakan, dirinya diundang ke AS pada tahun 2008 lalu.
Namun, Ahok beserta rombongan dari Indonesia hanya dapat menonton konvensi Obama dari layar besar. Sebab, mereka tidak kebagian tiket menonton.
Sistem serupa, kata dia, telah diujicoba saat dirinya akan maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Komunitas relawannya, "Teman Ahok", menyelenggarakan Festival Teman Ahok.
"Dengan ada saya datang, kami foto bersama, jual merchandise di booth, festival itu mampu dapatkan Rp 1,6 miliar," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).
Ahok berencana kembali membuat festival berbayar hingga makan malam berbayar.
(Baca: Ahok Yakin Kampanye Model Obama Mampu Raup Banyak Dana)
Butuh dana Rp 10 Miliar
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok akan maju didampingi Djarot Saiful Hidayat yang menjadi bakal calon wakil gubernur. Ahok menaksir biaya yang dibutuhkan pada Pilkada DKI 2017 mencapai Rp 5-10 miliar. Dana itu dipergunakan untuk membayar saksi yang ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
Menurut Ahok, dana sebesar itu sudah diminimalisir. Sebab, partai politik pengusungnya yang akan bertanggungjawab melatih para saksi. Seperti misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berpengalaman menerjunkan saksi di TPS.
"Yang pasti saya enggak ada biaya untuk dikeluarin. Karena saya tugasnya cuma kerja kan," kata Ahok.
Di samping itu, Ahok memastikan dana yang terkumpul tidak akan dipergunakan untuk membuat berbagai alat peraga kampanye seperti stiker, spanduk, umbul-umbul, dan lainnya.
Ahok memastikan dirinya akan mencopot alat peraga yang mengotori keindahan kota Jakarta, terutama alat peraga bergambar dirinya.
Alat peraga yang akan dipergunakan pasangan Ahok-Djarot hanya yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Akan buat rekening bersama