Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Ahok Adaptasi Cara Kampanye Obama?

Kompas.com - 04/10/2016, 08:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan mengadopsi cara kampanye yang digunakan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, saat Pilpres AS tahun 2008 lalu.

Basuki atau Ahok bersama relawan serta empat partai pengusungnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 akan menarik biaya bagi orang-orang yang ingin bertemu dengannya. Ahok menceritakan, dirinya diundang ke AS pada tahun 2008 lalu.

Namun, Ahok beserta rombongan dari Indonesia hanya dapat menonton konvensi Obama dari layar besar. Sebab, mereka tidak kebagian tiket menonton.

Sistem serupa, kata dia, telah diujicoba saat dirinya akan maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Komunitas relawannya, "Teman Ahok", menyelenggarakan Festival Teman Ahok.

"Dengan ada saya datang, kami foto bersama, jual merchandise di booth, festival itu mampu dapatkan Rp 1,6 miliar," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).

Ahok berencana kembali membuat festival berbayar hingga makan malam berbayar.

(Baca: Ahok Yakin Kampanye Model Obama Mampu Raup Banyak Dana)

Butuh dana Rp 10 Miliar

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok akan maju didampingi Djarot Saiful Hidayat yang menjadi bakal calon wakil gubernur. Ahok menaksir biaya yang dibutuhkan pada Pilkada DKI 2017 mencapai Rp 5-10 miliar. Dana itu dipergunakan untuk membayar saksi yang ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS).

Menurut Ahok, dana sebesar itu sudah diminimalisir. Sebab, partai politik pengusungnya yang akan bertanggungjawab melatih para saksi. Seperti misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang berpengalaman menerjunkan saksi di TPS.

"Yang pasti saya enggak ada biaya untuk dikeluarin. Karena saya tugasnya cuma kerja kan," kata Ahok.

Di samping itu, Ahok memastikan dana yang terkumpul tidak akan dipergunakan untuk membuat berbagai alat peraga kampanye seperti stiker, spanduk, umbul-umbul, dan lainnya.

Ahok memastikan dirinya akan mencopot alat peraga yang mengotori keindahan kota Jakarta, terutama alat peraga bergambar dirinya.

Alat peraga yang akan dipergunakan pasangan Ahok-Djarot hanya yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Akan buat rekening bersama

Halaman:


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com