Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Belum Matang, Pembongkaran Gedung Panin di Bintaro Ditunda

Kompas.com - 04/10/2016, 10:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Wahana Infonusa selaku kontraktor pembongkar gedung Panin Bank di Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan, menunda jadwal pembongkaran yang semula ditetapkan pada Selasa (4/10/2016) ini.

"Ditunda sampai tanggal 14, hari Jumat depan. Pertimbangannya karena kami masih koordinasi dengan Polres dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, sama sosialisasi juga masih berlangsung," kata Project Manager PT Wahana Infonusa, Ari Yudhanto, kepada Kompas.com.

Di luar pertimbangan yang telah disebutkan, Ari juga mendapat masukan dari pegiat lingkungan dan tim ahli agar pembongkaran gedung dilakukan Jumat pekan depan saja.

Pemilihan hari Jumat juga berdasarkan pemikiran area di lokasi tidak akan seramai bila dibandingkan pada hari-hari biasanya.

Terkait masalah teknis, Ari mengatakan, pihaknya masih menunggu waktu yang tepat untuk melengkapi pemasangan jaring pengaman di sekeliling area gedung. Jaring pengaman itu berfungsi untuk menghalau debu dampak dari pembongkaran nantinya sehingga tidak menyebar sampai ke jalan-jalan di sekitar.

"Sekarang kan banyak angin sama hujan tiba-tiba. Kami tidak bisa pasang jaring kalau angin kencang dan hujan deras. Tapi, kalau soal jadwal, kami pastikan tanggal 14 itu sudah final," ucap Ari.

Secara terpisah, beberapa warga yang beraktivitas di sekitar lokasi gedung Panin Bank mengaku belum dapat pengumuman tentang pembongkaran gedung. Mereka hanya melihat ada alat berat dan pihak kontraktor seperti sudah mulai membongkar sejumlah bagian gedung.

"Belum ada yang kasih tahu tuh. Itu mah memang sudah gedung tua. Kalau benar mau dirobohin, ya alhamdulillah. Jangan tiba-tiba roboh saja kayak waktu kemarin itu, seram sekali," ujar Surya, salah seorang penjaga rumah makan padang.

Petugas keamanan salah satu gedung dekat gedung Bank Panin, Rahmatullah, mendengar selentingan bahwa pembongkaran masih lama.

"Tukang-tukangnya bilang, enggak bisa buru-buru bongkarnya. Soalnya, mereka pakai prosedur, beda sama bongkar manual. Saya juga enggak ngerti gimana prosedurnya, pokoknya pelan-pelan, biar aman katanya," ucap Rahmatullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com