Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwisaksana Sayangkan Ahok yang Politisasi Kunjungan Kerja

Kompas.com - 07/10/2016, 20:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana, menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang kerap menempelkan isu politik dalam kegiatan kedinasannya.

Contohnya seperti kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Basuki atau Ahok menyinggung Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 dan mengutip ayat suci.

"Saya terkejut dan menyayangkan Gubernur DKI Jakarta dalam kunjungan kerja resmi ke Kepulauan Seribu, dalam kondisi dinas, seharusnya tidak menyampaikan statement bernuansa politik atau ada penodaan agama," kata pria yang kini menjabat Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPRD DKI Jakarta itu, saat menerima puluhan warga yang memprotes pernyataan Ahok, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Dia mengatakan, di internal DPRD DKI Jakarta sudah terjadi keresahan akibat banyaknya keluhan warga yang selalu datang ke legislatif. Aduan warga itu, kata dia, kebanyakan memprotes kebijakan Ahok. Berbagai aduan warga ini menjadi bahan evaluasi DPRD untuk melakukan sikap.

"DPRD punya tiga hak pokok. Hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat," kata pria yang akrab disapa Sani tersebut. (Baca: Dilaporkan ke Bawaslu karena Kutip Ayat dari Kitab Suci, Ini Tanggapan Ahok)

Pada kesempatan itu, puluhan warga yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) DKI Jakarta meminta DPRD DKI Jakarta untuk memakzulkan Ahok. Hal itu disebabkan karena Ahok yang mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat ke Kepulauan Seribu.

Hanya saja, lanjut Sani, tidak mudah untuk memakzulkan Ahok. Dia menjelaskan, anggota DPRD DKI Jakarta terdiri dari 106 orang dan 9 fraksi partai politik.

"Tiap pribadi dan partai politik punya pandangan berbeda. Tapi ini sangat mungkin disatukan oleh kesatuan prinsip, karena sabagian besar (anggota DPRD) beragama Islam. Bagaimanapun juga agama unsur penting," kata Sani.

Kompas TV Diduga Langgar SARA, Ahok Dilaporkan ke Bawaslu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com