Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri yang Deklarasi Dukung Agus-Sylvi di Cikeas Berasal dari Jakarta?

Kompas.com - 09/10/2016, 19:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Umum Jaringan Santri Indonesia (JSI) Syofwatilah Mohzaib mengklaim anggotanya yang ikut mendeklarasikan pasangan calon Agus-Sylvi di Cikeas, Jawa Barat hari ini merupakan warga Jakarta. Para anggota JSI itu berasal dari kelurahan dan kecamatan di DKI.

"Oh enggak ada (santri dari Jawa Barat). Ini Jakarta semua, 26 bus, isi 60 (setiap bus) hitung sendiri dah," kata Syofwatilah, usai acara deklarasi, di Cikeas Mansion, Jawa Barat, Minggu (9/10/2016).

Untuk tokoh dan pengurus JSI saja, lanjut dia, sudah 750 orang. Ditambah para ustadz dan ulama serta tokoh nasional yang hadir, jumlah peserta deklarasi diklaim mencapai 2.000.

Alasan memilih Cikeas sebagai tempat deklarasi dukungan, lanjut dia, karena undangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saking memuliakannya para habib dan ustadz yang mendukung beliau (SBY), maka beliau mempersilakan ke rumah beliau. Berhubung rumahnya enggak muat karena dua ribuan (orang) ini, maka diadakannya di sini (Cikeas Mansion)," ujar Syofwatilah.

Pihaknya memutuskan mendukung Agus-Sylvi karena dianggap sosok yang dinilai cerdas, bersih dan tegas. "Dan Agus fresh, pemuda yang luar biasa," ujar dia.

Ia tak menyebut berapa banyak massa JSI di Jakarta. Namun, pihaknya menjanjikan akan mengajak santri di Ibu Kota untuk memilih Agus-Sylvi.

Ia juga yakin anggotanya tidak akan pindah ke pasangan calon lain, karena dalam acara sudah dibaiat dan diambil sumpahnya. "Artinya seluruh santri di Jakarta, seluruh umat Islam di Jakarta Insya Allah kita akan ajak untuk memilih Agus dan Sylvi," ujar Syofwatilah.

Sementara itu, sejumlah santri yang tiba banyak yang menutup diri ketika hendak ditanya alasan ikut acara deklarasi tersebut. Satu sama lain saling lempar ketika hendak dimintai tanggapan.

"Sama ketua aja, kita takut salah," ujar seorang santri.

Kompas TV Tim Pemenangan Agus-Sylvi Dikukuhkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com