Sewa Rusun untuk Warga Korban Gusuran Disubsidi 80 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan subsidi untuk warga yang jadi korban penertiban di bantaran sungai dan kemudian tinggal di rumah susun. Dengan demikian, mereka tidak harus mengeluarkan biaya yang besar untuk sewa rusun.

"Rusun itu kategori pertama yang kita total subsidi sebetulnya 80 persen," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/10/2016).

Dengan adanya subsidi itu, warga yang tinggal di rumah susun bisa hanya membayar sewa sekitar Rp 5.000 sampai Rp 15.000 per hari. Biaya itu sebenarnya biaya perawatan saja.

Selain subsidi sewa, biasanya warga korban gusuran boleh tinggal di rusun secara gratis selama 3 bulan pertama.

Dengan adanya berbagai subsidi itu, Ahok menegaskan akan terus memindahkan warga bantaran kali ke rumah susun. Sebab, Pemprov DKI Jakarta sudah berupaya membuat kehidupan yang layak untuk warga di rusun.

"Subsidi (biaya) ke dokter itu juga lebih dari 100 persen. Begitu kamu KTP-nya rusun, satu keluarga naik bus enggak bayar, bahkan anak Anda dpat KJP dapat (naik) bus sekolah. Mau usaha juga kami kasih bantu," kata Ahok.