JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman berharap pasangan calon penantang petahana menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Jika tidak menang pada putara pertama, ia berharap kemenangan itu terjadi pada putaran kedua.
Adapun pasangan penantang petahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dari "Koalisi Cikeas" dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung PKS dan Gerindra.
Menurut Sohibul, partai-partai pendukung dua pasangan calon itu sebenarnya hampir mencapai kesepakatan bergabung sehingga pilkada awalnya direncanakan head to head.
Bahkan, para pimpinan partai tersebut sudah membangun komunikasi yang intensif.
(Baca juga: Prabowo: Kalau Anies Makan Nasi Goreng di Hambalang, Pasti Dia Sayang sama Saya)
Namun, lanjut dia, karena tidak mencapai kesepakatan, akhirnya harus direlakan menjadi tiga pasangan calon.
"Sehingga nanti pada putaran kedua, kalau-lah di antara yang sudah membangun komunikasi ini nanti salah satu tidak masuk putaran kedua, maka kita berharap kita bisa bersatu di putaran kedua," kata Sohibul.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di rapat Pleno ke-4 Tim Pemenangan Anies-Sandiaga, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Selasa (11/10/2016) malam.
Oleh sebab itu, Sohibul mengajak pendukung Anies-Sandiaga tidak melakukan permusuhan dalam pilkada, termasuk kepada calon petahana.
"Kepada petahana pun kita tidak melakukan permusuhan, apalagi kepada challenger, sama-sama challenger dengan kita," ujar dia.
Sohibul mengajak pendukungnya menjalani spirit politik adiluhung. Ia melarang pendukung yang menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada.
Ia juga berharap, kampanye yang digelar pasangan Anies-Sandiaga berjalan baik.
(Baca juga: PKS Gagas "Gerakan Lima Puluh Ribu" untuk Dana Kampanye Anies-Sandiaga)
Sohibul meminjam analogi yang diberikan Wapres Jusuf Kalla kepadanya soal politik.
Politik menurut JK, kata Sohibul, seperti permainan bola pingpong. Kalau bola masuk ke pihak lawan, maka pihaknya mendapat poin.
Begitupun kalau lawan ceroboh, bola tidak masuk, pihaknya juga yang dapat poin.
Oleh karena itu, ia menilai lebih baik mencegah agar tidak ada lemparan bola yang buruk sehingga menjadi poin bagi lawan.
"Justru kita berharap lawan menciptakan bola-bola tidak bagus supaya ada poin untuk kita," ujar Sohibul.