Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendorong Terciptanya Pilkada DKI yang Damai dan Tanpa SARA

Kompas.com - 14/10/2016, 07:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak menginginkan agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) di DKI Jakarta bisa berlangsung damai.

Salah satunya dengan membebaskan pesta demokrasi tersebut dari isu SARA.

Masyarakat ingin agar pasangan calon yang ada bertarung dapat menonjolkan visi, misi, dan program yang akan dilakukannya untuk Jakarta, atau bukan melakukan persaingan yang tidak sehat dengan menggunakan isu SARA.

Namun, mewujudkan hal tersebut bukan perkara mudah. Apalagi, Jakarta dinilai belum berada di posisi terbaik dalam hal kerukunan antar-warga.

(Baca juga: Paslon Cagub-Cawagub DKI Terancam Gugur bila Akun Medsos Resmi Sebarkan Isu SARA)

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Syafii Mupid mengatakan, berdasarkan indeks kerukukan yang diukur Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI, Jakarta belum termasuk yang terbaik.

"DKI Jakarta itu belum yang terbaik, masih di bawah angka lima-lah," kata Syafii dalam acara Media Gathering Bawaslu DKI Jakarta dengan tema "Mendorong Pilkada DKI yang Cerdas, Damai dan Tanpa SARA", di sebuah hotel di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).

Indikator yang diukur, lanjut dia, mulai dari kerukunan umat beragama, konflik sosial, tawuran, dan masalah premanisme.

FKUB berharap, Pilkada DKI Jakarta 2017 bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan peringkat DKI dalam hal kerukunan.

Ibu Kota saat ini dinilai masih kalah dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menempati urutan pertama dalam hal tersebut, disusul Sulawesi Utara, dan Kalimantan Tengah.

"Nah, Jakarta itu masih belum. Karena itu upaya membangun kerukunan umat beragama di DKI itu terus kami lakukan," ujar Syafii.

(Baca juga: FKUB Ingin Pilkada Jadi Momentum Tingkatkan Kerukunan di Jakarta)

Demokrasi yang matang

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Ishomuddin, menyampaikan pendapat senada.

Ia berharap, tidak ada isu SARA yang dimainkan dalam pilkada mengingat Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi.

Menurut dia, persaingan politik yang menghalalkan cara tidak sehat hanya menunjukkan demokrasi yang tidak matang.

Ia juga melarang penggunaan ajaran agama semata-mata untuk kepentingan politik saat pilkada.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com