Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukungnya Ingin Beberkan Kejelekan Ahok, Ini Tanggapan Agus Harimurti

Kompas.com - 16/10/2016, 15:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono angkat bicara mengenai keinginan seorang pendukungnya yang ingin membuka kejelekan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Agus menilai ucapan Lieus Sungkharisma itu hanya bertujuan agar para relawan lebih bekerja keras dalam pilkada mendatang.

"Saya pikir tadi beliau menekankan agar kami bekerja keras. Tanpa kerja keras tidak mungkin sesuatu yang baik dapat dicapai," kata Agus saat hadir dalam deklarasi kelompok relawan Barisan Teman Agus-Sylvi di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2016).

Agus menyatakan, dalam masa kampanye mendatang, dia dan para relawan pendukungnya akan lebih fokus untuk menggali aspirasi masyarakat ketimbang mencari keburukan calon lain.

"Tidak perlu mencari kesalahan dan kekurangan yang lain. Kita fokus  pada harapan-harapan masyarakat Jakarta," ucap Agus.

Sebelumnya seorang warga Tionghoa bernama Lieus Sungkharisma hadir dalam deklarasi kelompok relawan Barisan Teman Agus Sylvi.

Pada kesempatan itu, dia menyatakan dukungan untuk pasangan bakal calon gubenrnur Agus dan bakal calon wakil gubernur Sylviana Murni.

Saat diminta menyampaikan sambutan, Lieus menilai Jakarta butuh pemimpin baru untuk menggantikan Ahok. Ia menganggap Ahok sudah selayaknya diganti karena tak disukai masyarakat.

"Musuhnya banyak bukan karena dia Tionghoa atau Kristen, tapi karena hatinya jahat," ujar Lieus.

Dia kemudian menyinggung berbagai kasus yang sempat menyeret nama Ahok, salah satunya dalam kasus indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Menurut Lieus, Ahok masih memiliki banyak keburukan yang belum diketahui publik dan dia berjanji siap membukanya.

"Ngumpulin jelek-jeleknya Ahok, Itu bagian saya. Konsepnya Mas Agus mari sosialisasikan ke seluruh warga Jakarta," kata Lieus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com