Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPU Sidang Jessica: Kami Ingin Buktikan pada Dunia, Siapa Pembohong Sebenarnya

Kompas.com - 17/10/2016, 16:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu jaksa penuntut umum kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Maylany, menyebut kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso bohong ketika mempertanyakan soal lima gram sianida.

"Faktanya, berdasarkan keterangan ahli toksikologi forensik, dr Nursamran Subandi, atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim, Nursamran menyatakan, ada lima gram sianida yang terdapat di dalam gelas es kopi vietnam tersebut."

"Silakan dilihat di YouTube pada menit ke-18 detik ke-7 sampai di menit ke-18 detik ke-48. Keterangan ini dikutip secara detail oleh penasehat hukum dalam pleidoinya pada halaman 1.618," kata Maylany di hadapan majelis hakim.

Hal itu diungkapkan Maylany pada sidang lanjutan kasus kematian Mirna dengan agenda replik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016).

Pada sidang dengan agenda tuntutan, 5 Oktober 2016 lalu, penuntut umum menyebutkan Jessica terbukti memasukkan lima gram sianida ke dalam gelas es kopi vietnam yang kemudian diminum oleh Mirna.

Perihal lima gram sianida ini turut disertakan dalam materi pleidoi atau nota pembelaan pihak Jessica pada sidang berikutnya, tanggal 13 Oktober 2016. Saat itu, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, menilai pernyataan penuntut umum tentang lima gram sianida mengada-ada, spekulatif, dan bohong.

Otto turut menyinggung tentang tidak adanya saksi mata yang mengaku melihat Jessica menaruh sianida ke dalam gelas kopi Mirna.

"Dengan ini, kami ingin membuktikan kepada dunia, siapa pembohong yang sebenarnya," ucap Maylany.

Pada agenda sidang tuntutan, penuntut umum menjabarkan, Jessica pindah dari posisi duduknya ke tengah sofa ketika menunggu di Kafe Olivier. Posisi duduk Jessica saat itu disebut penuntut umum tidak terpantau CCTV nomor tujuh yang terhalang tanaman hias dan CCTV nomor sembilan yang terhalang pembatas serta dedaunan.

Selain itu, Jessica juga disebut menaruh tiga paper bag agar aktivitasnya di sana tidak terlihat sama sekali. Namun, tetap terlihat gerakan tangan Jessica mengambil sekitar lima gram sianida dari tasnya dan memasukkan sianida ke gelas berisi es kopi vietnam milik Mirna.

Kompas TVJPU: Transkrip Pengacara Jessica Tak Akurat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com