JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, hampir tertipu investasi bodong. Ia mengaku pernah ditawarkan berinvestasi oleh salah satu perusahaan yang beriklan di televisi.
Perusahaan itu menawarkan Sandiaga lantaran saat ini dianggap membutuhkan banyak uang untuk kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Saya enggak sebut nama ya, 'Pak Sandi kan lagi kampanye, butuh uang banyak. Pak Sandi ada enggak Rp 1 miliar? Dalam satu minggu bisa jadi Rp 1 triliun'," kata Sandiaga saat memberikan sambutan pelatihan keuangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2016).
Sandiaga pun tak lantas memercayai perusahaan investasi tersebut. Ia lebih memilih berhati-hati lantaran banyak investasi fiktif. Sandiaga mengaku, hingga tiga pekan terakhir, banyak tawaran investasi kepada dirinya. Namun, ia tak gegabah untuk berinvestasi.
Hingga saat ini Sandiaga sudah mengeluarkan uang Rp 29,3 miliar terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Adapun rincian pengeluaran itu terbagi untuk pembiayaan media, observasi, sosial, dan akseptabilitas sebesar Rp 25,6 miliar; pembiayaan teritori, jaringan, dan logistik sebesar Rp 1,9 miliar; serta untuk pembiayaan masalah advokasi dan data sebesar Rp 1,8 miliar.
Sandiaga tak mau ambil pusing soal uang puluhan miliar tersebut. Ia juga tak akan memikirkan untuk mengembalikan uang itu bila terpilih menjadi wagub DKI Jakarta.