Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembangunan Superblok, Warga Tanjung Mas Raya Gugat Pemprov DKI

Kompas.com - 19/10/2016, 14:19 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan superblok apartemen, hotel, dan mall, dengan nama Tanjung Barat City Walk di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, diprotes warga perumahan Tanjung Mas Raya.

Salah satu warga, Edi Mulyono, mengatakan bahwa kini pihaknya tengah menggugat Pemprov DKI Jakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara karena memberikan izin pembangunan.

"Yang kami khawatirkan, kalau itu dibangun, perumahan Tanjung Mas Raya bisa tenggelam," kata Edi kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2016).

Edi mengatakan, banjir terjadi jika pembuangan limbah apartemen setinggi 29 lantai itu digabung dengan warga.

Selain itu, sebanyak 441 KK yang bermukim di Tanjung Mas Raya saat ini belum mendapat aliran air dari PAM sehingga mereka masih mengandalkan sumur di rumahnya masing-masing.

"Warga bisa krisis air," kata Edi.

Ia mengatakan, pengembang superblok, yakni PT Duta Semesta Mas, anak perusahaan Sinarmas Land, telah melengkapi kajian analisis dampak lingkungan (AMDAL).

Namun, AMDAL tersebut dinilai belum mendapat persetujuan warga dan diduga dipaksakan.

"Izin AMDAL sepertinya dipaksakan, karena dari 441 KK warga Tanjung Mas Raya, hanya diwakili 4 orang saja, satu bendahara RT, 3 warga," ujar Edi.

Hal yang sama diungkapkan warga lainnya, Akbar Gama.

Keluarganya telah menerima penjelasan mengenai lahan pembangunan yang sejatinya adalah fasos dan fasum pengembang perumahan Tanjung Mas Raya.

Meski tak menolak, Akbar tetap khawatir akan dampak lalu lintas yang ditimbulkan apartemen.

"Jalan Nangka itu strategis dan jadi jalan pilihan utama orang-orang dari Jalan TB Simatupang kalau mau ke area mall. Tapi itu jalan sempit dan sepertinya harus dilebarkan untuk menampung arus lalu lintas warga, mall, dan kendaraan ke arah Depok," kata Akbar.

Puluhan spanduk penolakan terpampang di wilayah Tanjung Mas Raya. Di sebelahnya, proyek di lahan seluas 55.110 meter persegi itu terus berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com