Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Anies-Sandi Tingkatkan Kompetensi Guru dan Rata-rata Lama Siswa Sekolah

Kompas.com - 20/10/2016, 08:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetensi guru dan rata-rata lama sekolah di Jakarta belum mencapai maksimal. Berdasarkan data dari neraca pendidikan daerah (NPD) yang dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015, DKI Jakarta berada di posisi ketiga kompetensi guru dengan presentase 62,58 persen.

Posisi pertama ditempati Provinsi DI Yogyakara 67,02 persen, diikuti Provinsi Jawa Tengah 63,30 persen. Sementara itu, tingkat rata-rata lama sekolah di Jakarta sekitar 10,54 tahun dari harapan lama sekolah selama 12,34 tahun.

Meskipun begitu, DKI Jakarta masih menduduki peringkat pertama soal rata-rata lama sekolah dengan nilai 78,39 persen. Di bawahnya Provinsi DI Yogyakarta sebesar 76,81 persen. Anies menilai kucuran APBD Provinsi DKI Jakarta untuk pendidikan tak sebanding dengan hasil siswanya.

Salah satunya adalah rata-rata lama siswa sekolah belum mencapai 12 tahun. Lantas, bagaimana strategi Anies-Sandi untuk meningkatkan kompetensi guru dan rata-rata lama siswa sekolah di Jakarta?

Terkait kompetensi guru, strategi Anies meningkatkan kompetensi guru dengan bekerja secara sistemik. Ia akan lebih dulu memetakan kompetensi dan kinerja semua guru di Jakarta.

"Dari dua itu, disusun program pengembangan," kata Anies di Jakarta Timur, Rabu (19/10/2016).

Anies menambahkan, saat ini di Kemendikbud sudah ada program pengembangan guru pembelajar. Program ini bertujuan meningkatkan mutu guru. Di sisi lain, hal yang gak kalah penting adalah peningkatan mutu sekolah.

Peningkatan itu ditargetkan bagi guru dan sekolah yang mutunya berada pada posisi antara 10 persen sampai 20 persen dari bawah. (Baca: Anies: Hasil Anggaran Pendidikan di Jakarta Belum Maksimal)

Harapan lama sekolah

Sementara itu, terkait rata-rata lama siswa sekolah di Jakarta, Anies juga mengaku memiliki strategi tersendiri. Upaya ini dilakukan untuk memaksimalkan anggaran besar dari Pemprov DKI Jakarta kepada siswa di Jakarta.

Setiap siswa di Jakarta mendapat sekitar Rp 6 juta per tahun. Anies menilai, hal pertama yang dilakukan harus memastikan program sekolah kejuruan relevan dengan Jakarta. Bila program itu relevan, maka siswa dipastikan betah di sekolah, terutama di SMK.

"Kemudian program dikembangkan dibuat lebih relevan kemudian mengajak dunia usaha utuk terlibat dalam pelatihan anak-anak di level SMA dan SMK," kata Anies.

Anies akan menggandeng banyak perusahaan di Jakarta untuk menyukseskan program ini. Sebab, program dinilai mempersiapkan siswa yang duduk di bangku SMK untuk masuk dunia kerja.

"Sehingga tak ada angka putus sekolah lagi," kata Anies. (Baca: Soal Pendidikan, Ini Gagasan Cagub-Cawagub Pilkada DKI 2017)

Kompas TV Anies Baswedan Tinjau TPST Bantargebang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com