Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tanah Abang Semrawut, Satpol PP Enggak 'Ngapa-ngapain', Dishub Cuma 'Nyemprit-nyemprit'"

Kompas.com - 20/10/2016, 11:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemacetan kerap terjadi di kawasan Tanah Abang, tepatnya di sekitar Stasiun Tanah Abang.

Pada Kamis (20/10/2016) pagi, situasi di Stasiun Tanah Abang hingga ke jalan sekitar stasiun tersebut tampak semrawut.

Para pedagang tampak menggelar lapaknya di trotoar yang sedang dibangun, sedangkan pengojek terlihat mengokupasi sebagian jalan.

(Baca juga: Layanan “Tax Amnesty” Akan Tersedia di Setiap Lantai Pasar Tanah Abang)

Di sisi lain, angkutan kota tampak ngetem sehingga menutup sebagian jalan. Sementara itu, klakson dari kendaraan lainnya seolah bersahut-sahutan.

Belasan petugas satpol PP yang berada di lokasi tersebut tampak duduk santai sambil merokok dan minum kopi.

Salah seorang penumpang KRL, Rudi (37), mengatakan bahwa ini kondisi yang biasa terjadi di Tanah Abang.

Menurut dia, selama ini tidak ada upaya berarti untuk membenahi kemacetan dan kesemrawutan di kawasan ini.

"Sama saja dari pagi sampai malam begini. Satpol enggak ngapa-ngapain, dishub kadang-kadang ada tetapi cuma nyemprit-nyemprit, tetap macet," kata dia. 

Penumpang lainnya, Siti Zufari (29), mengaku kesal akan tukang ojek yang mangkal di depan pintu keluar stasiun.

(Baca juga: Sulitnya Memonitor 24.000 Wajib Pajak di Pasar Tanah Abang…)

Ia juga kesal dengan para pedagang yang menggelar dagangannya sembarangan sehingga pejalan kaki kesulitan berjalan di trotoar.

"Saya biasa pakai ojek online kan harus nunggu di halte dekat lampu merah Jatibaru, itu jalan keluar dari stasiun susah," ujar Siti.

Para personel satpol PP seolah-olah membiarkan pedagang mengokupasi trotoar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com