TANGERANG, KOMPAS.com - Sekitar pukul 11.30 WIB, polisi membuka akses masuk Kawasan Pendidikan Cikokol di Kota Tangerang setelah sebelumnya ditutup dengan garis polisi, Kamis (20/10/2016) pagi.
Kawasan itu ditutup karena sempat terjadi penyerangan terhadap tiga polisi oleh pemuda berinisial SA (21) yang diduga terlibat dengan jaringan kelompok radikal ISIS.
Pantauan Kompas.com, garis polisi yang membentang di depan akses masuk kawasan tersebut telah dibuka seluruhnya. Para pelajar yang tadinya belum boleh melewati kawasan itu kini sudah diizinkan untuk melintas.
Sebelum membuka garis polisi, nampak personel Gegana Polda Metro Jaya membawa tas berisi golok dan bom pipa yang dibawa terlebih dahulu oleh SA. Stiker mirip lambang ISIS yang sebelumnya ditempel SA di pos polisi depan Kawasan Pendidikan Cikokol turut dicabut dan dibawa oleh polisi.
Anggota polisi yang diserang pertama-tama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Bripka Sukardi.
Tak lama kemudian, Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi berusaha menahan SA, namun Effendi malah ikut diserang. (Baca: Benda Diduga Bom Ditemukan Polisi di Depan Yupentek Tangerang)
"Sesuai prosedur, karena pelaku menyerang terlebih dahulu, kami lakukan penembakan di kaki. Tapi, pelaku masih juga menyerang, lalu Kapolsek menembak lagi perut pelaku. Kondisinya sekarang kritis dan sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati," kata Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema.
Bambang, Sukardi, dan Effendi turut mengalami luka tusuk. Effendi mengalami luka tusuk di bagian dada. Sedangkan Bambang mengalami luka di dada kiri dan punggung kiri, dan Sukardi terluka di punggung kanan serta lengan kanan.
"Anggota polisi yang terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit Siloam, Karawaci, langsung dibawa tadi," ujar Irman. (Baca: Dekat Lokasi Temuan Benda Diduga Bom, Kapolsek Tangerang Ditusuk Seseorang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.