Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Penyerang Polisi Tengah Diperiksa Tim Forensik RS Polri

Kompas.com - 20/10/2016, 17:32 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, tengah memeriksa jenazah SA (21), pelaku penyerangan terhadap anggota polisi di Kota Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016).

SA tewas dalam perjalanan menuju ke RS Polri diduga karena kehabisan darah. Ia mengalami sejumlah luka tembak setelah menyerang tiga orang polisi dengan pisau di depan sekolah Yupentek, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis pagi.

(Baca: Penyerang Polisi di Tangerang Diduga Sengaja Mengincar Petugas di Lapangan.)

Salah satu polisi yang menjadi korban penyerangan adalah Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi. Polisi akhirnya melumpuhkan SA dengan menembaknya.

"Jenazahnya sudah di sini (RS Polri). Sedang diperiksa forensik," kata Kepala Humas RS Polri Kramatjati, AKBP Purnamawati, Kamis sore.

Purnamawati tidak merinci kapan tepatnya jenazah SA tiba di RS Polri. Para awak media yang menunggu kedatangan jenazah SA di depan Gedung Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati tidak ada yang mengetahui kedatangannya.

Purnamawati juga belum dapat memastikan penyebab pasti kematian SA.

"Belum tahu (penyebab kematian), kan masih diperiksa," kata dia.

Purnamawati menuturkan, belum ada keluarga SA yang tiba di RS Polri Kramatjati. Ia juga  belum mengetahui setelah selesai diperiksa jenazah SA akan dibawa kemana.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, yang dihubungi secara terpisah  mengatakan, SA tewas dalam perjalanan dari RSUD Tangerang menuju ke RS Polri Kramatjati.

Awi mengungkapkan, alasan SA dipindah dari RSUD Tangerang ke RS Polri karena masalah keamanan.

"Berdasarkan keterangan Kapolres, (SA dipindah) pertama demi keamanan. kedua karena dia tersangka lebih aman di sana," kata Awi.

(Baca: Polisi Sebut Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Terlibat Jaringan ISIS.)

 

Kompas TV Ini Identitas Pelaku Penusukan 3 Polisi di Tangerang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com