JAKARTA, KOMPAS.com — SA (21) menyerang tiga anggota polisi di kawasan Lembaga Pendidikan Yupentek, Cikokol, Tangerang Kota, secara membabi buta menggunakan sebilah golok pada, Kamis (20/10/2016) pagi.
Akibat penyerangan itu, tiga polisi mengalami luka cukup serius. Adapun ketiga anggota polisi tersebut adalah Kapolsek Tangerang Kota Kompol Effendi, Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi, dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Brigadir Kepala Sukardi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, saat ini kondisi ketiganya sudah berangsur pulih. Bahkan, Bripka Sukardi telah diperkenankan pulang.
"Hari ini Bapak Kapolda (Irjen Mochamad Iriawan) menjenguk anggota kita yang masih dirawat. Untuk Bripka Sukardi sudah boleh pulang dan hanya rawat jalan," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2016).
Awi menambahkan, untuk kondisi Iptu Bambang, saat ini ia sudah berada di ruang rawat inap. Tidak ada luka serius yang dideritanya.
"Iptu Bambang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Dia terkena luka tusuk di punggung dan dada kiri. Alhamdulillah tidak ada yang mengenai oran vitalnya," ucapnya.
Sementara itu, untuk kondisi Kompol Effendi, menurut Awi, saat ini masih berada di ruang ICU. Namun, kata Awi, saat ini Effendi sudah sadar.
"Dia (Kompol Effendi) masih dirawat di ICU karena ada luka tusuk 1,5 sentimeter menusuk di paru-parunya. Tapi kondisinya sudah sadar dan bisa diajak komunikasi," kata Awi. (Baca: Penusuk Kapolsek di Tangerang Punya 2 Kakak Anggota Polisi)
Peristiwa penyerangan anggota polisi itu bermula saat SA menempelkan stiker yang mirip dengan lambang kelompok ISIS. Polisi meminta stiker itu dilepas, tetapi pelaku malah menyerang polisi dengan golok.
Anggota polisi yang diserang pertama adalah Kanit Dalmas Polres Metro Tangerang Inspektur Satu Bambang Haryadi dan anggota Satuan Lalu Lintas Polsek Tangerang Brigadir Kepala Sukardi.
Kapolsek Tangerang Kompol Effendi yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian berusaha menangkap SA. Namun, SA justru menyerang dan menusuk Effendi.
SA dilumpuhkan dengan tembakan di kaki dan perut. Ia langsung dibawa ke RSUD Tangerang dan dipindahkan ke RS Polri Kramatjati. Namun, dalam perjalanan ke RS Polri, ia meninggal karena kehabisan darah.