Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restorasi Menara Syahbandar Ditargetkan Selesai pada November 2016

Kompas.com - 23/10/2016, 21:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menara Syahbandar, salah satu bangunan bersejarah di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, sedang dalam proses restorasi sejak Agustus 2016.

Menurut Kepala Museum Bahari, Husnison Nizar, restorasi ini ditargetkan selesai pada November mendatang.

"Kompleks menara sedang dalam proses restorasi atau pemugaran ke kondisi aslinya. Targetnya, restorasi menara selesai pada November 2016, atau dengan masa kerja selama 100 hari," kata Husnison saat dihubungi Kompas.com, Minggu (23/10/2016). 

(Baca juga: Sampah di Kali Depan Menara Syahbandar "Persembahan" Warga)

Ia mengatakan, restorasi yang dikerjakan pihak pengelola ini mencakup penggantian kayu jati bagian kuda-kuda, kaso dan reng (bilah kayu) pada bagian atap menara, plafon, dan sirap (kepingan papan tipis).

Selain itu, dilakukan penggantian papan lantai, pelapisan genteng dengan alumunium foil guna menahan tampias air di genteng, dan pengecatan menyeluruh, baik di dalam maupun luar bangunan menara.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah restorasi Menara Syahbandar ini berkaitan dengan kondisi bangunan yang mengalami kemiringan, Husnison tidak menjelaskan.

Sementara itu, sebelum ini, Husnison mengaku khawatir Menara Syahbandar semakin miring ke satu sisi akibat seringnya terkena efek getaran dari kendaraan berat yang melintas di jalan samping bangunan tersebut.

Menurut dia, pihaknya sudah meneliti tentang kemiringan bangunan Menara Syahbandar.

(Baca juga: Sering Dilewati Truk Besar, Menara Syahbandar Dikhawatirkan Semakin Miring)

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sebelum ada Menara Syahbandar, ada bangunan lain yang terlebih dahulu dibangun, tetapi sekarang sudah menghilang.

Bangunan yang sebelumnya dibangun itu berdiri di atas lahan yang strukturnya terbilang kuat.

Sementara itu, pondasi Menara Syahbandar, setengahnya berdiri di lahan tempat bangunan sebelumnya itu berdiri dan setengahnya lagi menempati lahan yang tidak terlalu keras.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com