Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres: Dua Kakak SA Tidak Terlibat Kasus Penusukan Kapolsek Tangerang

Kompas.com - 24/10/2016, 14:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Polres Metro Tangerang menyebutkan dua anggotanya tidak terlibat peristiwa penusukan dan penyerangan terhadap tiga polisi di depan Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (20/10/2016) lalu.

Penyerang dan penusuk polisi, SA (21), belakangan diketahui merupakan adik dari dua anggota yang berdinas di Polres Metro Tangerang. Dari tiga polisi yang diserang, salah satunya adalah Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi. Effendi mengalami luka tusuk paling parah, yakni di bagian dada dekat paru-paru.

"Sejauh ini, tidak ada (dugaan keterlibatan), karena sudah dari 2010 pelaku tidak tinggal dengan kakaknya. Dia sudah tinggal di tempat lain. Dari pemeriksaan-pemeriksaan, juga tidak ditemukan hal yang terkait dengan aksi pelaku," kata Wakapolres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Erwin Kurniawan kepada Kompas.com, Senin (24/10/2016).

Terkait dengan temuan peluru di tempat tinggal SA, dijelaskan Erwin memang merupakan milik dua anggotanya yang juga kakak SA. Namun, hal itu tidak bisa dijadikan bukti keterlibatan karena kedua polisi tersebut tidak tahu pelurunya telah dicuri oleh SA.

Kedua kakak SA sudah bertugas lagi seperti biasa setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan internal Polri. (Baca: Punya Dua Kakak Polisi, Penusuk Kapolsek Tangerang Tinggal Sendiri)

Dari pengakuan kedua polisi itu, diceritakan SA memang mengalami perubahan sikap dan perilaku. Bahkan, mereka pernah menjemput SA di sebuah tempat yang diduga sebagai tempat tinggal dari kelompok radikal yang diikuti SA.

"Tahun 2015, mereka sempat jemput adiknya di Ciamis, setelah adiknya ikut proses di Ciamis tentunya," tutur Erwin. Kelompok radikal yang dimaksud adalah Daulah Islamiah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono sebelumnya mengatakan, SA termasuk dalam kelompok jaringan Daulah Islamiah di Ciamis. Diduga, SA memang sengaja mencari target penyerangannya dari anggota Polri. (Baca: Penyerang Polisi di Tangerang Dua Kali Gagal Ikuti Tes Calon Polisi)

Kompas TV Ini Identitas Pelaku Penusukan 3 Polisi di Tangerang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com