Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotman Anggap Pelapornya ke Polisi Hanya Pengacara Yunior yang Ingin Masuk Televisi

Kompas.com - 25/10/2016, 17:21 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Hotman Paris Hutapea tak mau mengambil pusing mengenai dirinya yang dilaporkan oleh Mahidin Jaya ke polisi atas tuduhan telah melakukan pencemaran nama baik.

Sebab, Hotman merasa perkataannya saat acara debat di sebuah stasiun televisi swasta tidak mencemari nama baik dari Jaya. Saat itu, kata Hotman, dirinya hanya meluruskan pernyataan dari Jaya yang ia nilai salah.

"Itu kan perdebatan di TV. Perdebatan di TV kan ada jurinya. Jadi, memang kita harus buktikan pendapat kita benar dan pendapat lawan salah. Waktu itu memang dia (Jaya) ada di situ. Jadi, kalau kita katakan pendapat dia salah dan tidak berbobot, apa itu pencemaran nama baik?" ujar Hotman saat dihubungi, Selasa (25/10/2016).

Hotman menambahkan, jika tidak ingin pendapatnya dibantah seseorang, baiknya Jaya tidak hadir dalam acara debat. Pasalnya, kata Hotman, dalam perdebatan, harus siap jika pendapat kita ditolak oleh orang lain.

Ia menceritakan, pendapat Jaya yang ia bantah adalah bahwa saksi ahli yang diajukan jaksa lebih kuat di mata hukum dari saksi ahli yang dihadirkan kuasa hukum terdakwa. Padahal, kata Hotman, tidak ada undang-undang yang menyatakan hal seperti itu.

"Itu melecehkan pengacara. Mana ada ketentuan itu? Berarti jaksa akan selalu menang, dong? Padahal, teorinya bukan begitu. Teorinya itu saksi ahli jaksa dan penasihat hukum itu sama posisinya. Mana yang benar, tergantung substansinya," ucapnya. (Baca: Hotman Paris Dilaporkan ke Polisi atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik)

Oleh karena itu, lanjut Hotman, ia enggan meladeni laporan dari Jaya. Menurut Hotman, Jaya hanya ingin mencari panggung dengan melaporkannya ke polisi. Meski begitu, jika pihak kepolisian memanggilnya, dia bersedia memenuhi panggilan tersebut.

"Ngapain itu kan pengacara yunior, biarkan aja. Dengan ini kan dia jadi masuk TV kan," kata Hotman. Mahadin Jaya melaporkan Hotman ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya pada Senin (24/10/2016) kemarin. Ia melaporkan Hotman atas tuduhan pencemaran nama baik. Adapun laporan polisi yang dibuat oleh Jaya tertuang dalam LP/5164/ X/ 2016/ PMJ/ Dit Reskrimum tertanggal 24 Oktober 2016.

Kompas TV Hotman Paris Ragukan Bukti Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com