Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Kali Krukut Dimulai dari Penertiban Bangunan

Kompas.com - 01/11/2016, 18:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memastikan penertiban bantaran Kali Krukut akan dilanjutkan. Asisten Pembangunan Kota Jakarta Selatan Fredy Setiawan mengatakan penertiban akan dilakukan paralel dalam tiga perencanaan.

Hal yang pertama dilakukan dalam waktu dekat adalah 121 bangunan di taman pemakaman umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, aset milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Pekan depan, Suku Dinas Penataan Kota akan mulai memberikan surat peringatan ke penghuni bangunan. Pekan depan juga akan memanggil 11 Lurah di Jakarta Selatan yang wilayahnya dilewati Kali Krukut.

Pendataan dari lurah terakhir menyebut ada 761 bangunan di bantaran yang melanggar trase, 88 di antaranya tidak bisa menunjukkan surat kepemilikan atau izin mendirikan bangunan.

"Terutama di Pulo, Petogogan, Pela Mampang, dan Kuningan Barat ada 30 bangunan, jadwalnya belum ditentukan," ujar Fredy di kantornya, Selasa (1/11/2016).

Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Selatan rencananya juga akan menyisir izin bangunan di Kemang yang terletak di sepanjang bantaran Krukut. Perizinan yang dipegang pemilik bangunan akan dikumpulkan dan diverifikasi di lapangan. Apabila melanggar trase, maka akan diberi surat peringatan untuk dibongkar.

"Yang di luar trase, kalau izinnya tidak sesuai dengan fisik di lapangan juga kami kejar. Ini bangunan mewah semua yang akan kena," ujar Fredy.

Kendati bangunan akan terus ditertibkan, Fredy tidak bisa memastikan kapan normalisasi atau pelebaran akan dilakukan. Sebab, kewenangan pengerjaan ada di Dinas Tata Air DKI Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. (Baca: Menunggu Kelanjutan Pembongkaran Bangunan di Bantaran Kali Krukut...)

Dalam APBD Perubahan 2016, Dinas Tata Air hanya memasukkan pembebasan empat bidang di Kuningan Barat dan Pela Mampang. Sehingga, pembebasan untuk pelebaran seluruhnya kemungkinan baru akan dilakukan setelah anggaran tahun depan.

"Kami hanya bantu mematok saja, Tata Air sendiri belum mengerjakan empat bidang yang dia bebasin," kata Fredy.

Kompas TV Normalisasi Kali Krukut Solusi Banjir Kemang? (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com