JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Sandiaga Uno berkeinginan membuat sebuah konsep rumah susun sederhana milik (rusunami) bagi warga rusunawa yang tidak bisa membayar sewa.
Sandiaga mengatakan, pembayarannya bisa dilakukan dengan cicilan dengan batas waktu yang ditentukan. Menurut Sandiaga, rusunami lebih meringankan dibanding setiap bulan warga harus terbebani dengan membayar uang sewa di rusunawa.
"Karena rusunawa banyak yang tidak sanggup bayar iurannya, kayaknya rusunami cocok. Tapi janji jangan dijual, karena banyak yang diperjualbelikan," ujar Sandiaga di Rusunawa Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016).
Sandiaga menjelaskan, cicilan itu bisa dilakukan melalui Bank DKI dengan melampirkan surat perjanjian bahwa warga tidak akan menjual unit rusunnya. Cara ini, kata Sandiaga sudah dipraktikkan di Singapura.
Ditambahkan Sandiaga bahwa program itu butuh penegakan dan pengawasan hukum yang ketat.
"Kalau ada perjanjian dan kita punya penegakan hukum, gugur (jika menjual rusunami). Jadi supaya mereka tidak menjual, bisa saja surat-suratnya disimpan di BPN atau notaris," ujar Sandiaga. (Baca: Warga Rusun Muara Angke Akan Dukung Anies-Sandiaga dengan Syarat Ini)
Sandiaga dan pasangannya pada Pilkada DKI Anies Baswedan tengah mengumpulkan dukungan dengan mendatangi sejumlah permukiman warga dan pusat keramaian di Ibu Kota. Pilkada DKI akan digelar 15 Februari 2017.