JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyatakan keluarga M Syachrie Oy Bcan mengakui bahwa pria 55 tahun itu memiliki riwayat penyakit asma. Penyakit itulah yang diyakini polisi menjadi penyebab meninggalnya Syachrie saat demonstrasi, Jumat (4/11/2016).
"Keluarga menerima bahwasanya yang bersangkutan ada riwayat asma," kata Kepala Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, di kantornya, Minggu (6/11/2016).
Menurut Awi, keluarga sudah memeringatkan Syachrie untuk tidak ikut demo 4 November.
"Sudah diperingatkan oleh keluarganya. Tapi yang bersangkutan tetap ikut demo," ujar Awi.
(Baca: Satu Pendemo 4 November Meninggal, Tak Ada Luka di Tubuh)
Awi mengatakan, ditembakannya gas air mata saat demo melewati batas waktu dan toleransi merupakan prosedur yang berlaku. Ia menyatakan saat itu ada demonstran yang mulai beringas dan memaksa masuk ke Istana Kepresidenan.
Sebagai bukti adanya demonstran yang beringas, Awi mencontohkan adanya sejumlah polisi yang cedera akibat dilempari batu dan ditusuk bambu.
"Massa sudah diberikan peringatan secara lisan. Kita sudah gunakan protap, dan tindakan kepolisian, dan ternyata mereka tidak juga mereda. Mereka juga melukai anggota kita masa kita mau diam saja," ujar Awi.
Koordinator Medis "Aksi Bela Islam", Yusuf Muhammad, sebelumnya mengatakan, kematian Syachrie bukan disebabkan karena ia menderita asma. Menurut penuturan istri Syachrie, kata Yusuf, suaminya tak memiliki riwayat asma selama hidup.
"Istrinya mengatakan, dia tidak asma. Semua baik-baik saja," kata Yusuf dalam konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).
Yusuf mengatakan, saat terjadi kerusuhan, tabung gas air mata yang ditembakkan polisi jatuh di dekat Syachrie. Akibatnya, Syachrie yang sedang berjejal di tengah demonstran itu kesulitan bernapas.
Ditambah lagi kondisi tubuh Syachrie yang lelah karena mengikuti aksi demo sejak awal.
Selain Syachrie, lanjut Yusuf, ada 164 korban lainnya yang dirawat di rumah sakit. Sebanyak 130 korban dirawat karena terkena gas air mata.
"Sebagian besar terkena gas air mata. Namun bukan hanya itu, ada juga yang luka, terkena benturan, memar. Ada juga yang dioperasi karena kena pukulan," ucap Yusuf.