JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengunjungi warga RW 12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/11/2016).
Dalam kunjungan itu, warga bergantian menceritakan masalahnya kepada Sandiaga. Dari harga bahan pangan yang mahal, Kartu Jakarta Pintar, hingga cara menambah modal.
Seorang pedagang jamu bernama Sri bertanya ke Sandiaga bagaimana cara menambah modal dan menjadi pedagang jamu yang sukses. Sri menceritakan, selama puluhan tahun menjadi tukang jamu, ia masih menggunakan alat-alat sederhana seperti parutan, botol bekas, dan panci seadanya.
"Saya kurang modal, bagaimana caranya saya nambah modal?" tanya Sri kepada Sandiaga.
"Ibu emang butuh modalnya berapa?" balas Sandiaga.
"Terserah Bapak aja Pak, mau ngasih modal berapa," kata Sri.
Sandiaga sempat tertawa saat mendengar pertanyaan Sri. Namun Sandiaga kemudian menjawab dengan serius pertanyaan itu.
Ia mengatakan jamu memiliki potensi untuk jadi industri. Jika jadi gubernur, Sandiaga akan memberdayakan kegiatan yang selama ini dilakukan yayasan kewirausahaannya, Setara Foundation, untuk meningkatkan usaha warga.
"Kami punya program kalau usaha di bawah Rp 5 juta, kami kasih dan latih, tapi jangan dikaitkan sama kampanye. Kami ingin pengusaha maju. Ini harus dikasih modal," kata Sandiaga.
Sandiaga bercerita ia dan istrinya masih rajin minum jamu. Jika mayarakat, khususnya yang masih muda, tertarik minum jamu, maka ini akan jadi industri dengan daya serap yang tinggi.
"Jamu sudah semakin susah ditemui di Jakarta, ini karena kurang modal, anak muda nggak minum jamu," ujar Sandiaga.