Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tanya Kenapa BAB dan Pipis Dikenakan Tarif yang Sama

Kompas.com - 08/11/2016, 14:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur nomor dua, Djarot Saiful Hidayat mengadakan kunjungan kampanye ke permukiman warga yang ada di Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).

Dalam kunjungannya itu, ia sempat mengecek sanitasi yang ada di wilayah permukiman padat itu. Salah satu tempat yang didatanginya adalah toilet umum yang dikelola warga.

Toilet umum di permukiman warga di Kramat mengenakan tarif Rp 1.000, baik untuk warga yang buang air besar (BAB) maupun yang buang air kecil. Pada kesempatan itu, Djarot sempat melontarkan candaan mengenai tarif yang sama tersebut.

Djarot: Kalau BAB berapa?

Warga: Rp 1.000

Djarot: Kalau pipis?

Warga: Rp 1.000

Djarot: Kok sama? Padahal kan kalau BAB pasti pipis.

Warga pun tertawa mendengar candaan Djarot itu. Setelah itu, Djarot melanjutkan perjalanannya menyusuri permukiman warga. Kepada warga, Djarot menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk dalam pengeloalan limbah toilet.

"Jangan sampai ini buangnya ke sungai ya," ujar dia. (Baca: Tim Kampanye Ahok-Djarot Atur Ulang Lokasi Kampanye)

Kepada Djarot, warga mengaku bahwa pembuangan limbah dari toilet umum yang mereka kelola tidak langsung dibuang ke sungai. Djarot menjanjikan toilet umum yang ada di Kramat nantinya akan dibenahi.

Ia kemudian menjelaskan mengenai sudah berjalannya program pembangunan toilet komunal hasil kerja sama Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di beberapa wikayah di Jakarta.

"Sanitasi yang secara mandiri diadakan oleh masyarakt memang perlu mendaoat perhatian dari pemerintah. Saya tadi mendapat informasi air di sini masih bagus dikonsumsi. Artinya belum banyak tercemar bakteri," ujar Djarot.

Kompas TV Djarot: Jangan Sampai Aksi 4 November "Ditunggangi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com