Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ahok-Djarot Harap Tak Ada Aksi Lanjutan dari Demo 4 November

Kompas.com - 09/11/2016, 13:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil ketua tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Wibi Andrino, berharap tidak aksi lanjutan dari unjuk rasa yang terjadi pada 4 November lalu.

Adapun aksi unjuk rasa 4 November lalu bertujuan mendesak kepolisian mengusut dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Jangan dong demo-demo lagi. Kemarin keinginan dari teman-teman kan sudah terpenuhi," kata Wibi, saat dihubungi wartawan, Rabu (9/11/2016).

(Baca juga: Demo Sejuk 411 dan Ekonomi yang Menjanjikan)

Dia mengatakan, pihak kepolisian berjanji memroses Ahok secara hukum.

Selain itu, kata dia, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga telah menegaskan bahwa dirinya tidak melindungi Ahok.

Bahkan, lanjut Wibi, Jokowi telah menginstruksikan agar gelar perkara dilakukan secara terbuka.

"Saya rasa tidak perlu lagi ada demonstrasi, kalau misalnya segala bentuk keinginan daripada teman-teman sudah diberikan oleh pemerintah," kata Sekretaris DPW Nasdem DKI Jakarta tersebut.

Sementara itu, untuk keberlanjutan proses penyelidikan dugaan penistaan agama, Wibi menyerahkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Meski demikian, Wibi yakin bahwa Ahok tidak bersalah dan tidak berniat untuk menistakan agama tertentu.

"Iya dong (Ahok) enggak salah, enggak ada niat beliau untuk menistakan (agama). Suport terus beliau-lah," kata Wibi.

(Baca juga: Wiranto: Jangan Desak Presiden Ungkap Aktor Politik di Balik Unjuk Rasa 4 November)

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebelumnya mengaku sudah mendapat informasi bahwa akan ada aksi unjuk rasa pada 25 November 2016 mendatang.

Aksi unjuk rasa tersebut merupakan kelanjutan dari aksi yang digelar pada Jumat (4/11/2016) pekan lalu.

Kepolisian akan berupaya agar aksi unjuk rasa pada 25 November mendatang berlangsung dengan tertib dan kondusif.

Kompas TV 5 Kader HMI Tersangka Insiden Aksi 4 November
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com