Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TMII: Kerugian akibat Pohon Tumbang hingga Rp 4 Miliar

Kompas.com - 14/11/2016, 16:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Pertamanan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Agus Prastowo mengatakan, kerugian akibat pohon tumbang di TMII mencapai Rp 3 miliar-Rp 4 miliar.

"Karena banyak sekali atap bangunan dan mobil yang tertimpa," ujar dia, Senin (14/11/2016).

Hingga Senin, batang pohon tumbang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) masih berserakan di sejumlah lokasi.

Pohon itu tumbang saat hujan deras disertai angin kencang pada Jumat (11/11/2016).

(Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Petugas Spesialis Pohon Tumbang)

Batang pohon tumbang tersebut di antaranya tampak di depan Museum Minyak dan Gas, depan Museum Iptek, dan depan Anjungan Sumatera Barat.

Selain itu, tampak sejumlah pohon yang terlihat miring dan nyaris tumbang di pinggir pulau.

Menurut Agus Prastowo, sebenarnya tidak ada kendala dalam penanganan pohon tumbang.

Hanya saja, menurut dia, penanganan dilakukan secara bertahap karena banyaknya jumlah pohon yang tumbang, sedangkan jumlah tenaganya minim.

"Jumlah pohon tumbang kemarin ada sekitar 60 dan yang sempal 130. Semua harus dievakuasi tentunya agar bersih lagi seperti semula," kata Agus.

(Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Mobil Honda Brio di Taman Mini)

Selain itu, Bagian Pertamanan TMII harus memangkas pohon yang rindang sehingga butuh waktu untuk memindahkan pohon tumbang.

Menurutnya, dibutuhkan waktu sekitar 3-4 hari untuk membersihkan semua pohon tumbang maupun sempal.

Ia juga menyebut penanganan terhadap pohon tumbang ini membutuhkan waktu lama mengingat diameter pohon yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com