Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dengan Ahok, Soni Tidak Ingin Jadi "Santa Claus" untuk Warga

Kompas.com - 15/11/2016, 10:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membatasi diri ketika menerima aduan warga. Tidak seperti Basuki Tjahaja Purnama ketika aktif jadi gubernur DKI, Sumarsono tidak mau secara pribadi membantu individu warga yang punya masalah keuangan.

"Orang-orang yang ke sini, ke Pak Ahok umumnya dulu minta bantuan duit, tunjangan hidup, bayar kos, bayar SPP, macam-macem. Pola-pola ini sulit buat saya, karena ini jumlahnya cukup banyak. Jadi saya coba mensistemkan ini," ujar Soni, sapaan Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (15/11/2016).

Soni menceritakan tentang warga yang datang kepada Ahok untuk meminta tiket pulang ke kampungnya. Menurut Soni, masalah itu tidak ada hubungannya dengan Pemprov DKI.

Soni pun mengatakan bantuan tidak akan disalurkan langsung dari dia kepada warga. Dia lebih suka bantuan dilakukan dalam sistem yang dibuat oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Jika segala permasalahan bisa diselesaikan oleh SKPD, maka warga tidak perlu datang langsung ke Balai Kota DKI.

"Saya kira kita jangan jadi santa clause-lah. Maka saya gariskan, sekarang kita institusionalisasikan ke SKPD yang menangani untuk diprogramkan," ujar Soni.

Pemprov DKI juga bukannya tidak mau membantu masyarakat sama sekali. Soni mengatakan warga yang benar-benar butuh dibantu tentu akan diberikan pertolongan. (Baca: Balai Kota Sepi, Sumarsono Pastikan Siap Dengarkan Curhatan Warga seperti Ahok)

Misalnya jika ada warga yang mengadu rumahnya mau rubuh. Artinya, kata Soni, bantuan diberikan secara selektif. Soni mengatakan cara ini akan lebih mendidik masyarakat yang meminta bantuan.

"Saya birokrat, beliau (Pak Ahok) politisi, kan beda treatment-nya ke masyarakat. Kalau saya profesional saja, sesuai dengan koridor sebagai pemerintah daerah, yang paling bagus adalah kalau SKPD bisa merespon semua," ujar Soni.

Saat Ahok aktif menjadi gubernur, banyak warga yang meminta bantuan seperti biaya pengobatan hingga tiket pulang kampung. Biasanya Ahok menolong mereka dengan menggunakan uang operasional.

Kompas TV Plt Gubernur DKI: Harusnya Pak Ahok Terima Kasih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com