Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasatpol PP DKI Jelaskan Alasan Penghapusan Anggaran Diklat

Kompas.com - 16/11/2016, 14:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Polisi Paming Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Jupan Royter, menjelaskan alasan dihapuskannya usulan anggaran penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk personel Satpol PP.

Menurut Jupan, diklat bagi personel Satpol PP akan dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sesuai peraturan Kemendagri, diklat untuk personel Satpol PP dilakukan dalam skala nasional. Jadi, seluruh Satpol PP dari seluruh provinsi akan dilatih dan dididik di satu lokasi yang sama.

"Yang melaksanakan (diklat) Kementerian Dalam Negeri, memang aturannya demikian. Jadi bukan langsung oleh Satpol PP DKI," kata Jupan kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2016).

Menurut dia, tahun 2017 diklat Satpol PP seluruh Indonesia akan dilaksanakan di Riau. Diklat untuk petugas Satpol PP akan dilakukan bersamaan dengan diklat untuk petugas pemadam kebakaran.

"Jadi bukan dihapus. Diklat tetap diperlukan dalam rangka peningkatan kompetensi dan kualitas SDM Satpol PP. Tapi kami tidak bisa melakukan sendiri. Ketentuannya seperti itu," ujar Jupan.

 Sekretaris Komisi A DPRD DKI, Syarif, sebelumnya menyoroti penghapusan usulan anggaran diklat pembentukan personel yang semula diajukan Satpol PP DKI Jakarta dalam anggaran tahun 2017. Ia menilai, alasan Satpol PP DKI Jakarta menghapus anggaran itu karena dievaluasi Kemendagri tidak tepat.

Sebab, pelatihan tersebut bisa saja dilaksanakan melalui Badan Diklat DKI Jakarta apabila anggarannya diusulkan. Syarif mengungkapkan, anggaran diklat personel Satpol PP DKI itu sebelumnya juga pernah dihapus sepihak di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2016.

"Saya menilai semangatnya bagus, tapi penalaran akan perencanaan buruk sekali," kata Syarif di Gedung DPRD, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com