JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Rusun Penjaringan di Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam kunjungan itu, Djarot kaget melihat kondisi rusun tersebut. Pasalnya, rusun dalam keadaan kosong dan kondisinya memperihatinkan.
Warga telah diminta mengosongkan rusun tersebut karena kabarnya akan diperbaiki Pemprov DKI.
Melihat Djarot datang, Hustini (38), warga Blog G Rusun Penjaringan, yang kini mengontrak di luar karena rusun tersebut dijanjikan diperbaiki Pemprov DKI, langsung mengadu ke Djarot.
Hustini menyampaikan kekecewaannya ke pemerintah karena janji merenovasi rusun sejak 30 Juni 2016 lalu hingga kini belum dipenuhi.
Baca juga: Tinjau Rusun dan "Blusukan" di Penjaringan, Djarot Disambut Meriah
Padahal, kata Hustini, warga sudah meminta pemerintah mengundur waktu pengosongan sampai Desember 2016.
"Tapi sama sekali tidak ada toleransi," kata Hustini kepada Djarot, Sabtu (19/11/2016).
Djarot terlihat seksama mengengar keluhan Hustini. Ibu itu memohon Djarot segera mengambil tindakan agar rusun dapat direnovasi dan warga bisa kembali.
Sebab, lanjut dia, warga sekarang terbebani biaya mengontrak di sekitar rusun yang harganya tinggi.
"Kami punya anak sekolah, Pak," ujar Hustini.
Djarot berjanji akan mengambil tindakan. Ia akan menyampaikan keluhan warga itu melalui aplikasi Qlue.
Djarot yakin, keluhan yang ia sampaikan bisa ditanggapi kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.
Djarot pun berjanji akan mengubah ruangan rusun yang hanya seluas 18 meter persegi dengan standar rusun DKI, yakni 36 meter persegi.
Ia juga berjanji setelah aktif lagi sebagai wakil gubernur DKI, akan menindaklanjuti keluhan warga rusun.
"Setelah aku aktif tanggal 11. Tapi dengan ini aku bisa sampaikan melalui Qlue. Ini rusun harus segera dieksekusi," ujar Djarot.