Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Sandiaga, Pedagang Pasar Pesanggrahan Mengeluh Sepi Pembeli

Kompas.com - 21/11/2016, 15:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, heran saat melihat kondisi Pasar Pesanggrahan yang sepi, Senin (21/11/2016). Ketika Sandiaga meninjau area pedagang sayuran, seorang pedagang di Pasar Pesanggrahan mengeluhkan sepinya pembeli.

Isti Mulyani, pedagang sayuran itu, jadi satu-satunya pedagang yang buka sekitar pukul 14.30. Isti yang mengenakan kaus relawan Anies-Sandi, lalu menunjukkan ke Sandiaga dua ekor kucing yang tengah tidur di los-nya.

"Ini yang beli kucing, Pak, bukan manusia, sepi," seloroh Isti kepada Sandiaga.

(Baca: Cerita Sandiaga soal Modal Usaha dari Istrinya)

Sandiaga lalu bertanya kepada Isti mengenai kondisi pasar pada pagi hari. Menurut Isti, kondisi pasar pada siang hari lebih sepi dibanding pagi.

Siang itu, tak sampai setengah kios dan los yang berjualan. Pedagang mengeluhkan biaya pengelolaan pasar yang mahal meski pasar sepi.

Los sayur seperti yang ditempati Isti, dipungut Rp 160.000 perbulannya. Sementara kios barang dipungut sewa Rp 275.000 ribu. Warga berharap PD Pasar Jaya memberikan keringanan biaya pengelolaan tersebut.

"Saya tanya apakah pagi, memang sepi. Jadi yang perlu kita lakukan adalah mengkaji pemilihan lokasi untuk pasar, seandainya tidak ada kunjungan dari masyarakat, harus dipikirkan lagi," kata Sandiaga.

Sandiaga menyebut revitalisasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta setahun lalu, perlu dikaji apakah pelaksanaannya sudah tepat. Jika hasilnya tak sesuai harapan, maka bisa direvitalisasi ulang.

"Belum terlambat, kita bisa relaunching lagi. Sering kok kalau nggak berhasil di pertama di-relaunching ulang," ujar Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Uno Berkampanye di Tengah Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com