JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera menyelesaikan masalah tunggakan listrik di sejumlah sekolah.
Karena menunggak pembayaran listrik, 26 sekolah diputus aliran listriknya oleh PLN.
"Enggak boleh didiemin, itu harus didukung BOP (Bantuan Operasional Pendidikan), entah dari mana pun," ujar Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (22/11/2016).
(Baca juga: Ini Penjelasan Sudin Pendidikan soal Tunggakan Listrik Delapan Sekolah di Jaktim)
Pria yang akrab dipanggil Soni ini mengaku baru mengetahui permasalahan tersebut. Sumarsono tidak ingin masalah ini menganggu kegiatan belajar para siswa.
"Bagaimana pun juga kalau listrik mati dan dibiarin, kasihan anak didik. Kita enggak boleh mengorbankan anak-anak," ujar Soni.
Adapun tunggakan listrik ini terjadi karena adanya kelalaian dari pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
(Baca juga: Dinas Pendidikan DKI Akui Lalai sehingga Listrik di 26 Sekolah Diputus)
Anggaran untuk membayar biaya listrik tidak dimasukan pada APBD DKI 2016 dan baru dimasukan pada APBD Perubahan DKI 2016. Akhirnya, pembayaran listrik pun menunggak hingga 10 bulan.
Ini Penjelasan Sudin Pendidikan soal Tunggakan Listrik Delapan Sekolah di Jaktim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.