TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagian besar pengendara mengeluhkan kondisi Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang, yang disebut sudah tidak layak.
Jalan penghubung antara kawasan Lippo Karawaci dengan Gading Serpong ini sudah banyak yang retak dan berlubang di sebagian besar titiknya.
Selain itu, banyaknya angkutan umum yang ngetem di sana semakin membuat jalan itu kerap dilanda kemacetan, baik dari arah Lippo Karawaci maupun dari arah sebaliknya, yakni dari Gading Serpong dan sekitarnya.
"Ini tuh ibarat sudah diobatin enggak sembuh-sembuh. Ampun deh saya kalau lewat jalan ini," kata Sisil (34), salah satu pengendara sepeda motor kepada Kompas.com di lokasi pada Selasa (22/11/2016) sore.
(Baca juga: Protes Jalan Rusak Parah, Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan)
Sisil menceritakan, Jalan Raya Legok sudah dikenal dengan kondisinya yang rusak dan bergelombang.
Orang di sekitarnya juga sering menyebut daerah itu sebagai kawasan Islamic karena letak Jalan Raya Legok berdekatan dengan perumahan Islamic yang berhadapan langsung dengan kawasan Lippo Karawaci.
Senada dengan Sisil, Ronny (50), mengeluhkan hal serupa. Setiap kali mengendarai mobil di sana, Ronny mengaku harus menghabiskan waktu hampir 30 menit hanya untuk menempuh jarak beberapa meter.
"Saking macetnya, saya bisa merem-merem sebentar kalau ngantuk. Bagaimana enggak macet, kan, di sini jalannya rusak, banyak truk, sudah begitu di depan angkot semua baru jalan kalau sudah penuh (penumpang)," kata Ronny.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengendara tidak bisa memacu kendaraannya dengan cepat di Jalan Raya Legok.
Selain karena kondisi jalan yang retak dan bergelombang, banyak pasir serta kerikil di bagian pinggir dan tengah jalan yang bisa memicu bahaya jika ada kendaraan dengan kecepatan tinggi melintas.
Saat hujan turun, jalan tersebut akan tergenang cukup dalam. Bagi pengendara yang telah memahami kondisi di sana, mereka akan mengambil bagian bahu jalan untuk menghindari lubang dan genangan.
Namun, hal ini justru kerap menyebabkan titik kemacetan baru karena masih banyak angkot yang ngetem di pinggir jalan.
(Baca juga: Longsor di Jalan Patra Kuningan Meluas )
Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi mengaku telah memperbaiki sejumlah titik kerusakan di sepanjang Jalan Raya Legok.
Bahkan, telah dianggarkan dana Rp 5 miliar dana khusus untuk perbaikan Jalan Raya Legok dalam APBD Kabupaten Tangerang tahun 2016.
"Beberapa titik sudah dibongkar. Lokasi yang kondisinya rusak parah juga sudah diperbaiki. Penanganannya memang dilaksanakan bertahap, jadi sekarang masih proses perbaikan," ucap Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.