Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kemacetan, Jalan Raya Legok di Tangerang Akan Dilebarkan Jadi Empat Lajur

Kompas.com - 22/11/2016, 20:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana melebarkan ruas Jalan Raya Legok melalui program jangka menengah yang akan dimulai pada 2017.

Pelebaran jalan dinilai penting guna mengakomodasi kebutuhan pengendara yang selama ini cukup ramai melintasi jalan tersebut.

"Dari total panjang jalan 8,6 kilometer, akan dilebarkan sampai jadi empat lajur. Kalau sekarang kan masih dua lajur," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/11/2016).

Adapun dana yang dibutuhkan untuk melebarkan Jalan Raya Legok diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.

Besarnya dana tersebut diperuntukkan salah satunya untuk pembebasan lahan di sebelah kiri dan kanan jalan.

"Kami akan kerjakan secara bertahap, tentunya dengan meminta dukungan dari pihak kementerian terkait," tutur Slamet.

(Baca: "Ampun Deh Saya kalau Lewat Jalan Raya Legok Ini")

Status Jalan Raya Legok kini sudah berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Tangerang, setelah sebelumnya berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Banten.

Setelah status jalan beralih ke Pemkab, Dinas Bina Marga dan SDA juga telah menganggarkan dana perbaikan Jalan Raya Legok sebesar Rp 5 miliar dalam APBD 2016.

Sebelumnya diberitakan, sebagian besar pengendara mengeluhkan kondisi Jalan Raya Legok.

Jalan penghubung antara kawasan Lippo Karawaci dengan Gading Serpong itu sudah banyak yang retak dan berlubang.

Selain itu, maraknya angkutan umum yang ngetem di sana semakin membuat jalan kerap dilanda kemacetan, baik dari arah Lippo Karawaci maupun arah sebaliknya, yakni dari Gading Serpong dan sekitarnya.

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kondisi Jalan Raya Legok, Kabupaten Tangerang, yang kerap dikeluhkan pengendara pada Selasa (22/11/2016) sore. Jalan ini sering rusak akibat dilintasi oleh kendaraan berat dalam jumlah banyak setiap harinya.

Pantauan Kompas.com, pengendara tidak bisa memacu kendaraannya dengan cepat di Jalan Raya Legok. Selain karena kondisi jalan yang retak dan bergelombang, banyak pasir serta kerikil di bagian pinggir dan tengah jalan yang berbahaya jika ada kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.

Saat hujan turun, jalan tersebut akan tergenang cukup dalam. Bagi pengendara yang telah memahami kondisi di sana, akan mengambil bagian bahu jalan untuk menghindari lubang dan genangan.

Namun, hal ini justru kerap menyebabkan titik kemacetan baru karena masih banyak angkot yang ngetem di pinggir jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com