TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Tangerang berencana melebarkan ruas Jalan Raya Legok melalui program jangka menengah yang akan dimulai pada 2017.
Pelebaran jalan dinilai penting guna mengakomodasi kebutuhan pengendara yang selama ini cukup ramai melintasi jalan tersebut.
"Dari total panjang jalan 8,6 kilometer, akan dilebarkan sampai jadi empat lajur. Kalau sekarang kan masih dua lajur," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/11/2016).
Adapun dana yang dibutuhkan untuk melebarkan Jalan Raya Legok diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.
Besarnya dana tersebut diperuntukkan salah satunya untuk pembebasan lahan di sebelah kiri dan kanan jalan.
"Kami akan kerjakan secara bertahap, tentunya dengan meminta dukungan dari pihak kementerian terkait," tutur Slamet.
(Baca: "Ampun Deh Saya kalau Lewat Jalan Raya Legok Ini")
Status Jalan Raya Legok kini sudah berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Tangerang, setelah sebelumnya berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Banten.
Setelah status jalan beralih ke Pemkab, Dinas Bina Marga dan SDA juga telah menganggarkan dana perbaikan Jalan Raya Legok sebesar Rp 5 miliar dalam APBD 2016.
Sebelumnya diberitakan, sebagian besar pengendara mengeluhkan kondisi Jalan Raya Legok.
Jalan penghubung antara kawasan Lippo Karawaci dengan Gading Serpong itu sudah banyak yang retak dan berlubang.
Selain itu, maraknya angkutan umum yang ngetem di sana semakin membuat jalan kerap dilanda kemacetan, baik dari arah Lippo Karawaci maupun arah sebaliknya, yakni dari Gading Serpong dan sekitarnya.
Pantauan Kompas.com, pengendara tidak bisa memacu kendaraannya dengan cepat di Jalan Raya Legok. Selain karena kondisi jalan yang retak dan bergelombang, banyak pasir serta kerikil di bagian pinggir dan tengah jalan yang berbahaya jika ada kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Saat hujan turun, jalan tersebut akan tergenang cukup dalam. Bagi pengendara yang telah memahami kondisi di sana, akan mengambil bagian bahu jalan untuk menghindari lubang dan genangan.
Namun, hal ini justru kerap menyebabkan titik kemacetan baru karena masih banyak angkot yang ngetem di pinggir jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.