JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggelar taktik analisis kerawanan (tactical floor games) di kompleks Gedung DPR/MPR RI, Rabu (23/11/2016). Latihan tersebut diselenggarakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa pada 2 November dan 2 Desember 2016 mendatang.
"BKO Brimob Nusantara kami kumpulkan di DPR, di sana dilakukan tactical floor game yang dihadiri Asops Kapolri, Kapolda, Wakapolda dan dipimpin oleh Kabiro Ops," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Awi menjelaskan, dalam latihan ini personel diberikan pengarahan mengenai tahapan-tahapan untuk cara bertindak dalam menghadapi massa. Ia mengatakan latihan ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat aksi unjuk rasa tersebut.
"Kalau ada massa begini bagaimana, kalau ada massa lewat bagaimana antisipasinya. Lalu, apa yang harus dilakukan, termasuk prosedur tetap yang ada," ucap dia.
Meski telah menggelar latihan pengamanan, Awi mengaku hingga saat ini belum menerima surat pemberitahuan terkait aksi unjuk rasa pada 25 November atau pun 2 Desember 2016.
Walaupun begitu, kata Awi, pihaknya tetap bersiap melakukan pengamanan dalam aksi tersebut.
"Pemberitahuan belum ada, kita tunggu perkembangan informasinya," kata Awi. (Baca: Polri Bantah Maklumat yang Dikeluarkan untuk Larang Demo 2 Desember)
Awi mengungkapkan, untuk demo tersebut, polisi menyiagakan sebanyak 27.000 personel. Nantinya, personel tersebut akan disebar di titik-titik yang dianggap rawan.